Pemilu 2014
Selain Tuntut KPU, KSPI Juga Gelar Aksi Solidaritas Untuk Palestina
Ratusan pendemo yang mengatasnamakan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi unjuk rasanya di kawasan Bundaran Hotel Indonesia
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan pendemo yang mengatasnamakan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi unjuk rasanya di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Selasa (22/7/2014) sore.
Tidak hanya menuntut keadilan terhadap kecurangan Pilpres, KSPI juga menggelar aksi solidaritas terhadap warga Jalur Gaza, Palestina yhang dibombardir Palestina.
"Untuk Palestina, kita tidak bisa langsung ke sana. Tapi kita bisa menyisihkan uang untuk saudara kita di sana," ujar salah seorang pendemo yang berorasi di Bundaran HI.
Dalam orasinya dikatakan, jika pemerintah membuka kesempatan bagi warga Indonesia untuk datang ke Palestina, mereka yakin pasti akan banyak yang mengikuti. Mereka juga mendoakan keselamatan warga Palestina.
"Saat ini warga Palestina sedang menangis seperti dengan rakyat Indonesia. Bedanya, rakyat Indonesia menangis karena pemilu yang dianggap berlangsung tidak adil dan tidak jujur," ujar orator pendemo.
Hingga pukul 17.45 WIB pendemo dikawasan Bundaran HI masih berkumpul untuk melakukan buka puasa bersama.
Jusuf Kalla Hargai Sikap Prabowo Subianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Calon Wakil Presiden (Cawapres) pasangan nomor urut 2, Jusuf Kalla (JK), menyayangkan sikap calon presiden (capres), Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yang memilih untuk mengundurkan diri dari proses Pemilihan Presiden (pilpres) 2014.
Kepada wartawan di kediamannya, di Jalan Brawijaya nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2014), JK mengatakan pengunduran diri Prabowo - Hatta tidak akan mempengaruhi proses pemilihan presiden yang sudah berlangsung. Pasalnya pencoblosan sudah selesai dilakukan pada 9 Juli lalu,
"Kita tentunya menghargai sikap beliau. Hal ini adalah hak beliau," katanya.
Menurut JK, sikap yang diambil Prabowo - Hatta itu, tidak akan mempengaruhi legitimasi pasangan Joko Widodo (Jokowi) - JK, jika Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan pasangan nomor urut 2 itu sebagai pemenang.
"Ini tidak mempengaruhi apa-apa, dari kami, tetap saja kita akan lurus." Ujarnya.
Namun demikian JK mengaku juga mengapresiasi, pernyataan Prabowo yang menegaskan pihaknya tidak akan menggunakan kekerasan, dan menghimbau pendukungnya untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
"Beliau bilang tidak akan menggunakan kekerasan, dan memerintahkan orang-orangnya untuk tidak menggunaan kekerasan, kita sangat hargai," tegasnya.