Ratap Keluarga Korban Pesawat MH17
Vina Panduwinata Yakin 2 Ponakannya Masuk Surga
Shaka Tamaputra Panduwinata (21) dan Miguel Gyasi Panduwinata (13), keponakan diva pop, Vina Panduwinata.
Pada Idul Fitri nanti, Miguel dan Shaka akan berkumpul di kediaman ibu Vina, Albertine Supit, di Kompleks Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Jani dan Karina memang tinggal di rumah Albertine.
Masih menurut Boyke, seminggu sebelum terbang, Shaka dan Miguel mengontak keluarga mereka di Jakarta. Mereka menyampaikan permintaan kepada Albertine, yang biasa dipanggil Mami oleh para anak dan cucunya.
"Mereka minta dimasakin kornet oleh Mami. Mereka bilang, 'Pokoknya, aku cuma mau kornet bikinan Mami.' Mami memang jago bikin kornet sendiri dan sampai sekarang resepnya belum mau dia kasih tahu ke anak-anaknya," kisah Boyke.
Namun, nasib berkata lain. Shaka dan Miguel menjadi korban dalam peristiwa jatuhnya pesawat MH17. Albertine pun tidak bisa lagi membuatkan kornet untuk kedua cucunya tersebut.
Korban lainnya, Gerda Leliana Lahenda, seorang nenek renta. Usinya 80 tahun. Ia menumpang MH17 naik dari Belanda menuju Jakarta. Tito Adiwibowo, adik ipar Gerda, mengatakan Gerda tidak biasa menumpang Malaysia Airlines. "Biasanya dia naik pesawat lain. Kok ini jadi naik MAS?" ujar Tito di rumah duka, di Jalan Gedung Pinang, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (18/7).
Tito mengatakan, tak ada tanda-tanda aneh sebelum kepergian Gerda yang kerap dipanggilnya mami. Gerda hanya meminta anak sulungnya menjemput di bandara.
Perempuan dengan dua orang anak, laki-laki dan perempuan, itu terakhir kali berkomunikasi dengan keluarga sehari sebelum naas. "Terakhir telepon anak pertamanya, Andi. Dia ngabarin mau naik pesawat dan mendarat kira-kira (Jumat) pagi ini," tutur Tito.
Namun, ketika keluarga menduga Gerda tengah dalam penerbangan pulang, tiba-tiba muncul kabar pesawat yang ditumpanginya jatuh. Tito mengaku mengetahui hal itu dari siaran televisi. Hingga kemarin, belum ada komunikasi dengan pihak kementerian maupun maskapai penerbangan.
"Setelah kejadian, kami nonton TV dan benar nomor penerbangannya cocok dengan yang ditumpangi mami. Belum ada kontak dari maskapai atau Kemenhub. Tapi, kami tetap menunggu dan ada juga keluarga yang mencari informasi di sana," papar Tito.
Melalui tayangan televisi pula, Tito mengatakan, dia mengetahui di lokasi masih terserak ratusan jenazah korban pesawat naas tersebut. Dia pun berdoa semoga di antara ratusan jenazah tersebut terdapat jenazah Gerda.
"Dari tayangan CNN, saya lihat banyak jenazah di tempat jatuh pesawat itu. Semoga salah satunya jasadnya mami. Biar pulanglah dia," kata Tito penuh harap.
Tito mengatakan, keluarganya sudah mengikhlaskan kepergian Gerda Lahenda. "Kami sudah ikhlas. Ya, memang sudah jalannya begitu, mau diapain," tutur Tito.
Menurut Tito, Gerda memiliki dua anak dan enam cucu. Dia bepergi ke Belanda, dalam rangka mengunjungi saudara. Ia pergi ke Negeri Kincir Angin itu bersama rekannya, Jane M Adi Soetjipto, yang tinggal di Apartemen Bona Vista, yang lokasinya kurang dari 10 km dari Pondok Indah. Lahenda dan Jane berada di Belanda selama tiga bulan. (Bersambung-Bayi Clarice Sedang Lucu-lucunya)