Minggu, 5 Oktober 2025

Menhan Sebut Putusan Mercusuar Malaysia Menanti Verifikasi

Menurut Purnomo, keputusan soal mercusuar ditentukan usai pertemuan kedua negara untuk menentukan koordinat.

Editor: Rendy Sadikin
Tribun Pontianak/Galih Nofrio Nanda
Pasukan Pengaman Perbatasan bersama Pasukan Pos TNI Angkatan Laut Temajuk, dan pasukan bantuan dari Kompi C Raider Yonif 641 Beruang Hitam, melakukan patroli di perariran Tanjung Datuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas untuk memastikan tidak ada lagi aktifitas pihak Malaysia di tiang pancang rambu suar yang didirikan di perairan Indonesia, Jumat (23/5/2014). Sebelumnya pada Jumat (16/5/2014), pihak Malaysia diketahui mendirikan tiang pancang untuk rambu suar di kawasan perairan Tanjung Datuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, dan membuat reaksi Indonesia dengan menempatkan kapal perang TNI AL di kawasan tersebut. (Tribun Pontianak/Galih Nofrio Nanda) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia belum akan merobohkan mercusuar yang dibangun Malaysia di Tanjung Datuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Menurut Purnomo, keputusan soal mercusuar ditentukan usai pertemuan kedua negara untuk menentukan koordinat.

"Hasil verifikasi koordinat dulu kita lihat. Saat ini sedang atur pertemuan," kata Purnomo di Kompleks Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (5/6/2014).

Dia beralasan, wilayah tersebut sebenarnya masuk wilayah abu-abu. Dengan kata lain, kata dia, pembangunan apa pun seharusnya tidak dilakukan kedua pihak, termasuk pembangunan mercusuar.

"Menurut kita, itu masih berada di daerah tumpang tindih. Mestinya tidak ada kegiatan," ucapnya.

Sebelum ini, Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, Indonesia dan Malaysia akan mengadakan verifikasi bersama untuk menentukan tapal batas wilayah di Tanjung Datuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Menurut dia, wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut masih dalam kategori abu-abu.

Moeldoko, yang menjadi lulusan terbaik Akabri tahun 1981, juga menyatakan, pembangunan mercusuar yang sudah 60 persen dan dilakukan oleh Malaysia itu sudah dihentikan.

Indonesia dan Malaysia, lanjut dia, sudah sepakat untuk menghentikan segala aktivitas militer agar tidak memperkeruh situasi.

Pembangunan mercusuar kali pertama dideteksi oleh kapal negara dan kapal navigasi dari dinas perhubungan laut, pekan lalu.

Temuan itu kemudian dilaporkan ke TNI dan ditindaklanjuti dengan mengirimkan satu kapal perang dan pesawat udara.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved