KM Sahabat Tenggelam
Polisi Duga KM Sahabat Tenggelam karena Cuaca Ekstrem
Walaupun begitu, polisi masih menyelidiki kasus ini dan memeriksa 3 ABK untuk memastikannya
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menduga tenggelamnya KM Sahabat, Selasa (21/1/2014) kemarin, akibat cuaca ekstrem yang terjadi.
Walaupun begitu, polisi masih menyelidiki kasus ini dan memeriksa 3 ABK untuk memastikannya.
"Diduga memang karena cuaca ekstrem. Namun kepastian penyebab tenggelamnya kapal tersebut, kita masih dalami," kata Rikwanto, Rabu (22/1/2014).
Menurutnya ada 3 orang anak buah kapal (ABK) masih diperiksa intensif polisi.
Ia mengatakan dari pemeriksaan di lokasi saat kapal tenggelam ada beberapa sekoci yang sudah digunakan oleh penumpang kapal.
"Waktu direscue oleh kapal Pertamina memang sudah ada sekocinya. Namun penyebab tenggelamnya kapal tersebut kita masih dalami," katanya.
Rikwanto menjelaskan, proses evakuasi menggunakan dua kapal tagboat milik PT Pertamina di Pelabuhan Marunda.
Hasil pemeriksaan sementara, kata Rikwanto, pada waktu KM Sahabat berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok, cuaca sudah mulai gerimis, namun ombak masih biasa.
"Diharapkan dalam pemberangkatan cuaca membaik tapi di kil 22 ombak membesar. Tapi kepastiannya kita masih periksa saksi-saksinya ya," katanya.
Ia mengatakan untuk sementara ini data yang didapat pihaknya adalah 132 orang penumpang dan awak kapal berhasil dievakuasi sejak pukul 01.30 hingga 03.30 WIB, Rabu (22/1/2014) dini hari tadi.
Menurut Rikwanto, penumpang selamat dan dalam kondisi sehat ditampung di Hotel Pecenongan.
"Sementara, empat orang yang cedera atau sakit dirawat di Rumah Sakit Pelabuhan Tanjung Priok," ujarnya.
Rikwanto menjelaskan pihaknya sudah memeriksa sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) KM Sahabat.
Berdasarkan catatan penumpang sementara katanya secara keseluruhan berjumlah 113 orang, ditambah ABK 26 orang. Selain itu muatan kapal ada 42 kendaraan baik roda enam, roda empat serta roda dua.
Dari data itu, kata Rikwanto, kesimpulan sementara bahwa jumlah penumpang dan ABK berjumlah 139 jiwa.
"Dan yang berhasil dievakuasi 132 jiwa penumpang termasuk ABK. Jadi ada selisih jumlah tujuh jiwa yakni empat ABK dan tiga penumpang yang sampai saat ini belum jelas keberadaannya," ujarnya.