Jumat, 3 Oktober 2025

Suap SKK Migas

KPK Geledah Ruangan Sutan, Nurhayati Dikabarkan Menghindar

Sangat disayangkan jika informasi itu benar. Karena apapun alasannya, seorang pemimpin harus bertanggung jawab

Penulis: Johnson Simanjuntak
Warta Kota/Henry Lopulalan
Sejumlah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diruang pimpinan komisi VII komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2014). Pengeledahan di ruangan pimpinan dan anggota komisi VII terkait kasus dugaan suap di SKK Migas yang menjerat mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini.-------warta kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Formappi, Lusius Karus menyesalkan sikap Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD), DPR RI Nurhayati Ali Assegaf yang menghindar saat penggeledahan ruang anggotanya oleh KPK. Hal itu menunjukkan dia bukan tipikal seorang pemimpin yang baik dan bijak.

"Sangat disayangkan jika informasi itu benar. Karena apapun alasannya, seorang pemimpin harus bertanggung jawab, bukan melarikan diri dan kemudian menyalahkan bawahannya. SBY perlu memecat Nurhayati," katanya, di Jakarta, Jumat (17/1/2014).

Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD), Nurhayati Assegaf dikabarkan menghindar ketika ruang Sutan Bhatoegana digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sikap Nurhayati yang menghindar dan tidak berada di tempat saat penggeledaan berlangsung tidak mencerminkan tanggung jawab seorang pemimpin.

Menurut sumber, ketika KPK melakukan penggeledahan ruang Ketua Komisi VII DPR RI, Sutan Bhatoegana, Nurhayati kabarnya dalam perjalanan menuju gedung DPR RI di Senayan, Jakarta. Dalam perjalanan ia ditelepon oleh salah satu anggota FPD DPR RI bahwa KPK menggeledah ruang Sutan dan fraksi. Bukannya bergegas menuju ke DPR, malah ia balik kanan dan menghilang.

Banyak anggota FPD DPR yang kaget dan menyesalkan tindakan ketua fraksi yang terkesan sangat tidak bertanggung jawab.
Namun, mereka tidak mau atau tidak bersedia berkomentar, karena takut di-PAW (pergantian antar waktu) seperti yang dialami Gede Pasek Suardika.

Tentang sikap ketua fraksi yang menghindar saat penggeledahan, Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengatakan, Nurhayati menghindar bisa jadi takut pernyataannya diplesetkan oleh wartawan.

"Bisa jadi ketua fraksi kami menghindar karena takut pernyataannya diplesetkan wartawan. Kalau diplesetkan kan susah diluruskan," katanya.

Peneliti Formappi Lusius mengatakan, ketidakprofesionalan Nurhayati bukan kali ini terjadi. Ketika mayoritas anggota Komisi III DPR menolak Ruhut Sitompul jadi ketua komisi, Nurhayati tidak hadir sebagai pemimpin yang datang membawa solusi.

"Dia gagal menjalani fungsi sebagai ketua fraksi yakni melobi fraksi lain. Alhasil, Ruhut pun terpental," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved