Suap SKK Migas
KPK Geledah Ruangan Sutan, Nurhayati Dikabarkan Menghindar
Sangat disayangkan jika informasi itu benar. Karena apapun alasannya, seorang pemimpin harus bertanggung jawab
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Formappi, Lusius Karus menyesalkan sikap Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD), DPR RI Nurhayati Ali Assegaf yang menghindar saat penggeledahan ruang anggotanya oleh KPK. Hal itu menunjukkan dia bukan tipikal seorang pemimpin yang baik dan bijak.
"Sangat disayangkan jika informasi itu benar. Karena apapun alasannya, seorang pemimpin harus bertanggung jawab, bukan melarikan diri dan kemudian menyalahkan bawahannya. SBY perlu memecat Nurhayati," katanya, di Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD), Nurhayati Assegaf dikabarkan menghindar ketika ruang Sutan Bhatoegana digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sikap Nurhayati yang menghindar dan tidak berada di tempat saat penggeledaan berlangsung tidak mencerminkan tanggung jawab seorang pemimpin.
Menurut sumber, ketika KPK melakukan penggeledahan ruang Ketua Komisi VII DPR RI, Sutan Bhatoegana, Nurhayati kabarnya dalam perjalanan menuju gedung DPR RI di Senayan, Jakarta. Dalam perjalanan ia ditelepon oleh salah satu anggota FPD DPR RI bahwa KPK menggeledah ruang Sutan dan fraksi. Bukannya bergegas menuju ke DPR, malah ia balik kanan dan menghilang.
Banyak anggota FPD DPR yang kaget dan menyesalkan tindakan ketua fraksi yang terkesan sangat tidak bertanggung jawab.
Namun, mereka tidak mau atau tidak bersedia berkomentar, karena takut di-PAW (pergantian antar waktu) seperti yang dialami Gede Pasek Suardika.
Tentang sikap ketua fraksi yang menghindar saat penggeledahan, Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengatakan, Nurhayati menghindar bisa jadi takut pernyataannya diplesetkan oleh wartawan.
"Bisa jadi ketua fraksi kami menghindar karena takut pernyataannya diplesetkan wartawan. Kalau diplesetkan kan susah diluruskan," katanya.
Peneliti Formappi Lusius mengatakan, ketidakprofesionalan Nurhayati bukan kali ini terjadi. Ketika mayoritas anggota Komisi III DPR menolak Ruhut Sitompul jadi ketua komisi, Nurhayati tidak hadir sebagai pemimpin yang datang membawa solusi.
"Dia gagal menjalani fungsi sebagai ketua fraksi yakni melobi fraksi lain. Alhasil, Ruhut pun terpental," katanya.