Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilih Ratu Tatu, Golkar Dinilai Tak Serius Mereformasi Diri

Terpilihnya Wakil Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah sebagai Ketua DPD I Golkar Banten menimbulkan keseriusan Golkar

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Pilih Ratu Tatu, Golkar Dinilai Tak Serius Mereformasi Diri
net
Ray Rangkuti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpilihnya Wakil Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah sebagai Ketua DPD I Golkar Banten menimbulkan keseriusan Golkar untuk mereformasi diri.

Demikian dikemukakan Pengamat Politik Ray Rangkuti ketika dikonfirmasi, Sabtu (28/12/2013).

Ratu Tatu, adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, terpilih jadi Ketua DPD I Golkar Banten setelah mengalahkan Wali Kota Cilegon Iman Arya dalam voting di musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) di kantor DPP Golkar Slipi kemarin.

Menurut Ray Rangkuti, ada dua hal yang perlu dicermati dari proses politik di Golkar ini. Pertama, upaya yang serius untuk menekan atau meminimalisasi praktek dinasti dalam politik terutama di Banten.

"Dinasti politik merupakan ancaman sekaligus musuh demokrasi," kata Ray.

Dikatakan pelembagaan dan pengekalan ini menjauhkan partai dari keseriusan untuk terlibat dalam nafas reformasi.

Hal kedua, lanjut Ray, ini mununjukkan tidak adanya sensitifitas dan semangat anti korupsi yang besar di dalam tubuh partai, khususnya Golkar.

"Bagaimanapun, setelah Atut dinyatakan tersangka kasus suap, dan kini tengah dicari kemungkinan adanya tindak pidana korupsi melalui proyek-proyek pembangunan di Banten, khususnya Alkes, yang justru juga melibatkan adik Atut," kata Ray.

Karena itu, kata dia, sudah seharusnya ada upaya untuk meminimalisasi peran-peran yang bersangkutan dan keluarganya di ruang publik.

"Sebab, karena pola suap dan kemungkinan adanya dugaan korupsi terlihat dilakukan melalui kekuasaan yang dikontrol oleh dinasti ini. Maka menarik kembali keluarga ini ke dalam arus utama partai sama dengan seperti menutup mata dari akibat buruk kekuasaan yang menggurita di bawah satu atap dinasti," kata Ray.

Menurut Ray disinilah Golkar tidak memperlihatkan tajinya, lembek dan malah seperti tidak peduli pada warga Banten yang mendambakan adanya perubahan dan sekaligus praktek pemerintahan yang bersih.

"Dengan ini juga kita layak mempertanyakan kesungguhan Partai Golkar untuk ikut nafas reformasi," kata Ray. (aco)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved