Kamis, 2 Oktober 2025

Loyalis Anas Urbaningrum Minta Ketua KPK Bertobat

Mantan Ketua DPC Demokrat Cilacap, Tri Dianto, meminta Ketua KPK Abraham Samad untuk bertobat dan berhenti berbohong.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUN/DANY PERMANA
Mantan politisi Partai Demokrat Tri Dianto menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Jumat (15/11/2013). Tri diperiksa KPK sebagai saksi bagi tersangka Anas Urbaningrum yang diduga terlibat kasus korupsi proyek Hambalang. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Tribunnews.com, Jakarta - Mantan Ketua DPC Demokrat Cilacap, Tri Dianto, meminta Ketua KPK Abraham Samad untuk bertobat dan berhenti berbohong.

"Sudah cukup kebohongan Abraham Samad dipertontonkan selama ini," kata Tri Dianto dalam rilisnya, Jumat (13/12/2013).

Menurut Tri Dianto, kebohongan  pertama Abraham Samad adalah berjanji kalau dalam 1 tahun menjadi ketua KPK tidak bisa menyelesaikan kasus Century akan pulang kampung.

"Padahal ini sudah 3 tahun tapi kasus Century belum selesai juga," kata Tri Dianto.

Kebohongan kedua, menurut Tri, adalah Abraham Samad berjanji segera menyelesaikan kasus Hambalang dan menahan semua tersangka di akhir Tahun 2013 tetapi sampai hari ini masih ada tersangka yang belum ditahan dengan alasan berkas baru 50 persen.

"Lalu Abraham Samad alasan lagi sel KPK penuh kenapa sudah menetapkan seorang tersangka dengan saksi-saksi ratusan kok berkas belum selesai padahal seseorang ditetapkan tersangka oleh KPK  itu harusnya sudah ada 2 alat bukti dan tidak ada alasan buat KPK  segera menahannya," kata dia.

Kebohongan ketiga dan terbaru , menurut Tri, adalah ketika pernyataan ketua KPK yang menyebut nama Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas tidak tercantum dalam BAP Yulianis.

"Saya lama kenal Yulianis dan tahu siapa Yulianis, dia adalah mantan wakil direktur keuangan Group Permai perusahaan milik Nazaruddin. Dia tahu uang Group Permai mengalir kemana saja. Jadi saya lebih percaya omongan Yulianis daripada omongan Abraham Samad. Jadi pernyataan ketua KPK yang blunder itu sangat terkesan berpihak terhadap terduga korupsi anggota keluarga Cikeas. Dan begitu banyak kebohongan-kebohongan Ketua KPK selama hampir 2 tahun terakhir ini dan saya minta komite etik segera mamanggil Abraham Samad untuk di evaluasi integritasnya karena saya menilai saudara Abraham Samad sudah tidak layak menjadi ketua KPK," kata Tri.

(Aco)

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved