Rabu, 1 Oktober 2025

Warga Jakarta: Mobil Murah Bikin Sumpek, Macet dan Belum Tentu Aman

Sebagian besar warga menilai program tersebut justru menambah kemacetan di ibukota yang semakin hari semakin parah

zoom-inlihat foto Warga Jakarta: Mobil Murah Bikin Sumpek, Macet dan Belum Tentu Aman
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012 PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memboyong mobil murahnya yakni Astra Daihatsu Ayla. Mobil tersebut pun jadi primadona di booth Daihatsu yang mengusung tema besar Daihatsu Sahabatku atau Best Friend of Life . di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2012). (Tribun Jakarta/Jeprima)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program pemerintah tentang regulasi mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) tidak didukung warga Jakarta. Sebagian besar warga menilai program tersebut justru menambah kemacetan di ibukota yang semakin hari semakin parah.

"Tidak setuju, nambah sumpek," kata salah seorang warga Jakarta, Echa Fitriana kepada Tribunnews, Kamis(12/9/2013).

Selain faktor kemacetan kota Jakarta yang semakin memprihatinkan, Echa juga menilai keberadaan mobil murah belum tentu aman. Ia mencurigai produksi mobil murah dibuat seadanya, tanpa memperhitungkan keselamatan pengendara.

"Belum tentu juga itu mobil aman, siapa tahu karena murah jadi dibikin ala kadarnya," ujar karyawan swasta di bilangan Jakarta Selatan ini.

Echa juga mengakui tidak berniat membeli mobil murah jika nantinya produk kendaran sudah dijual ke pasaran.

"Beli mobil layak saja," ujarnya.

Lain lagi pendapat yang diutarakan Lita Permatasari, warga Jakarta yang juga seorang guru ini justru tidak menolak program mobil murah. Alasannya, harga mobil murah sesuai kantongnya dan terjangkau.

"Karena harga yang terjangkau dengan kocek gw," ujar Lita.

Meski memiliki niat untuk memiliki mobil murah, Lita menyarankan agar pembelian dibatasi khususnya di Jakarta. Hal tersebut agar kemacetan di ibukota tidak semakin parah.

"Tapi kalau semua jual mobil murah harus dibatasi yang sudah punya satu mobil dilarang beli mobil murah," ujar Lita.

Lita pun yakin pemerintah bisa membuat semacam regulasi atau aturan mengenai pembatasan pembelian mobil murah.

"Kayak di luar negeri dong yang punya mobil lebih dari 1 pajaknya tinggi tapi kalau belum ya standar lha," ujarnya.

Komentar serupa dengan Lita juga dilontarkan Fitri. Karyawan swasta di bilangan Kebon Sirih, Jakarta Pusat ini sepakat apabila pembelian mobil murah khusus di ibukota dibatasi, alasannya karena macet.

"Tapi tetep harus dibatasi kalau untuk Jakarta takutnya macet makin parah kalau semua orang bisa beli mobil murah," kata Fitri.

Fitri juga berharap dengan adanya program mobil murah dari pemerintah akan ada penghematan energi dan perbaikan kualitas lingkungan hidup.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved