Ricuh di GOR Nabire Terjadi Setelah Bupati Umumkan Pemenang Tinju

Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Kericuhan terjadi di dalam GOR Kota Lama Nabire, Papua, Minggu (14/7/2013) malam. Akibatnya 18 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka.

Kejadian bermula saat diumumkannya pemenang pertandingan tinju 'Bupati Nabire Cup' antara Yulianus Pigombe dari Sasana Mawa dan Alpius Rumkone dari Sasana Persada oleh Bupati Nabire pada puncak acara yang berlangsung enam hari tersebut.

"Pertandingan tinju dilaksanakan selama enam hari berturut-turut, pada hari ke enam berlangsung pertandingan antara Yulianus Pigombe dari Sasana Mawa dengan Alpius Rumkone dari Sasana Persada, saat diumumkan keputusan panitia pertandingan tinju yang dilakukan Bupati Nabire, pertandingan tinju dimenangkan Alpius Rumkone, maka pihak pendukum Yulianus tidak setuju dengan keputusan panitia, sehingga terjadi dorong-dorongan," ungkap Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2013).

Kapasitas Gedung Olah Raga (GOR) tersebut sebetulnya hanya mampu menampung 800 orang. Tetapi pada saat pertandingan tersebut penonton mencapai 1500 orang sehingga kondisi di dalam gedung berdesak-desakan.

Setelah pengumuman, suasana yang penuh sesak berubah menjadi ricuh setelah pendukung Yulianus tidak setuj dengan keputusan dewan juri. Aksi lempar kursi pun terjadi sehingga menyulut penonto lain yang akhirnya suasana di dalam ruangan tidak terkendali.

Dalam GOR tersebut hanya disediakan satu pintu masuk dan keluar, sehingga pada saat kericuhan penonton yang masih berada di dalam ruangan berusaha untuk keluar secara bersama sampai akhirnya banyak orang terjatuh dan terinjak-injak penonton lainnya. Akibatnya 17 orang meninggal dunia dan 39 orang luka-luka.