Ujian Nasional
Sindikat Penjual Kunci Jawaban UN Marak di Bandung
Pelaksanaan Ujian Nasional dimanfaatkan oknum-oknum tertentu, untuk menangguk untung dengan jalan melakukan jual beli soal.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dimanfaatkan oknum-oknum tertentu, untuk menangguk untung dengan jalan melakukan jual beli soal.
Di Kota Bandung, Jawa Barat, siswa-siswa di beberapa sekolah dikabarkan menjadi pengguna jasa sindikat pengedar kunci jawaban UN.
"Kami terima laporan dari siswa di beberapa sekolah, di antaranya SMAN 12 Bandung, tempat saya mengajar," ujar Sekjen FGII Iwan Hermawan di Kantor ICW, Jakarta, Selasa (16/4/2013).
Selain di SMAN 12, sindikat juga masuk ke ke beberapa sekolah lain seperti SMAN 20 dan SMAN 25. Kepada siswa, sindikat menjual kunci jawaban dengan membanderol harga sebesar Rp 20 juta untuk satu sekolah. Pembayaran dilakukan sebagian, sebelum dilunasi setelah kunci jawaban terbukti benar.
"Untuk pembayaran, sindikat menggunakan pembayaran melalui koordinator yang dibuat bertingkat. Mulai dari koordinator kelas, koordinator jurusan, koordinator sekolah, koordinator wilayah, dan koordinator Pusat. Pihak sekolah tidak mengetahui," ungkap Iwan.
Iwan curiga, sindikat ini telah beroperasi di banyak sekolah di Kota Bandung, bahkan mungkin memiliki jaringan di kota-kota lain. Dari informasi yang diperoleh Iwan, sindikat ini telah beroperasi sejak empat tahun lalu, dan kebenaran kunci jawaban mereka sudah terbukti, sehingga banyak yang percaya.
"Jadi, mungkin hampir semua SMA di Kota Bandung sudah dimasuki sindikat ini," cetusnya.
Kasus ini terbongkar setelah salah satu siswa melapor, usai mendapati kunci jawaban yang ia dapatkan tidak sesuai. Dari informasi siswa itulah, kemudian terbongkar keberadaan sindikat tersebut. (*)