Kamis, 2 Oktober 2025

Surat dari Penyandang Autis Agar Diterima di Masyarakat

Hari ini, Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI) menggelar acara pemutaran video pendidikan

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Surat dari Penyandang Autis Agar Diterima di Masyarakat
Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com
jokowi dan atlet disabilitas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI) menggelar acara pemutaran video pendidikan autis dalam rangka memperkenalkan bagaimana gejala gangguan perkembangan yang sangat kompleks ini terhadap anak.

Autis merupakan gejala yang akan terlihat saat anak berusia 3 tahun. Gejala tersebut mempengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi, berinteraksi sosial dan seringkali muncul perilaku kurang lazim.

Namun, tetap saja penyandang autis adalah manusia yang memerlukan bantuan dari orang lain dan perlu berinteraksi dengan lingkungan sekitar untuk dapat tumbuh berkembang menjadi pribadi mandiri.

Sejalan dengan kenyataannya, banyak masyarakat yang belum memahami apa itu Autis. Karena sulit dicirikan, banyak masyarakat yang salah menunjukkan perilakunya kepada anak spesial tersebut.

Karena itu, penyandang autis, melalui MPATI mengirimkan surat yang berisikan Sebagai berikut.

"Yth. Bapak Ibu Security,
Kami memang autis, kamu ingin sekali pergi ke mall, bank atau rumah sakit dan tempat umum lainnya.
Kalau kami berteriak, marah-marah, mondar-mandir, atau berlaku ganjil, bukan maksud kami mengganggu keamanan.

Kami frustasi karena kami bingung.
Kami bingung karena terlalu banyak orang dan bising.
Kami bingung karena kami tidak lancar bicara.
Kami bingung karena mungkin saja kami belum paham aturan di Mal, Bank, Rumah Sakit atau tempat umum lainnya.

Tolong bapak dan ibu security yang baik, jangan sakiti atau kasari kami.
Bantu kami dengan menjaga kami.

Jangan kami dibentak, tapi carilah orang tua atau pengasuh kami
Jangan kami ditonton, tapi berikan pengertian pada orang-orang bahwa kami sedang bingung
Jangan kamu diejek, tapi carilah kelebihan kami.

Karena pada akhirnya, kami tidak pernah minta dilahirkan dengan kondisi autis ini.
Terima kasih bapak dan ibu security."

Tags
autis
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved