Jumat, 3 Oktober 2025

Nasib Anas di Demokrat

Pengakuan Asisten Staf Khusus SBY Soal Sprindik Anas

Pergunjingan mengenai pembocoran sprindik atas nama tersangka Anas Urbaningrum, masih terus bergulir.

Penulis: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Pengakuan Asisten Staf Khusus SBY Soal Sprindik Anas
twtrland.com
Imelda Sari Asisten Staf Khusus SBY

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergunjingan mengenai pembocoran surat perintah dimulainya penyidikan (Sprindik) atas nama tersangka Anas Urbaningrum, masih terus bergulir.

Satu blogger menggunakan akun Pradhabasu Bhayangkara pada Kompasiana mengungkapkan, sosok pembocor dokumen merupakan orang-orang lingkaran Istana.

Dia menyebut orang dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, karib dengan menteri dan digaji dari uang negara. Namun, pihak tertuduh membantahnya.

"Menurut hemat para pemirsa dunia wayang, ini adalah bagian dari skenario besar melengserkan Anas Urbaningrum. Ini bagian sistematisnya. Mendayaupayakan aspek legalitas agar dapat membuat jatuh Anas," tulis Pradha.

Dan yang menarik, katanya, penyebaran illegal sprindik KPK murni kejahatan hukum.

"Ini adalah tindakan pembocoran dokumen dan arsip rahasia negara. Hukumannya berat. Mari kita telusuri dari para aktornya. Aktor utama penyebar sprindik ini adalah Imelda Sari. Siapa itu? Imelda Sari adalah mantan eks reporter di SCTV," tuturnya.

Menurut Pradha, kehebatan Imelda sehingga dapat membobol dokumen rahasia negara dan menyebarkannya secara ilegal di media, karena dia memiliki jaringan kuat di kalangan elite.

"Ini lembaga sekelas KPK, siapa lagi yang bisa intervensi kalau bukan dari pemerintah? Imelda Sari adalah asisten Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi. Siapa bosnya? Heru Lelono," kata Prada, sembari menyebut Imelda dibantu WT, seorang staf khusus menteri.

Imelda dan WT disebut sebagai pejabat tingkat eselon I. Keduanya digaji per bulan di bawah koordinasi Kantor Mensesneg.

"Nah ketemu, ujung-ujungnya orang dekat SBY lagi," ucapnya.

Namun, informasi itu dibantah Imelda Sari. Saat berbincang dengan Tribunnews.com, Selasa (12/2/2013) sore, Imelda berdalih bukan dirinya sang pembocor informasi mengenai Anas tersangka.

Awalnya, dia hanya meneruskan pesan melalui akun Twitter Dewi, seorang wartawati media cetak di Jakarta.

di Twitter Dewi tertulis, Anas dijadikan KPK sebagai tersangka berdasarkan berita salah satu media online dari televisi.

"Saya di sana hanya me-retwett berita itu, namun yang berkembang sekarang, saya dianggap yang membocorkan, logikanya di mana?" ujar Imelda melalui saluran telepon.

Imelda menduga ada pihak-pihak yang coba mendiskreditkannya, karena dekat dengan lingkaran Istana.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved