Presiden PKS Baru
Anis Matta Masih Sibuk Cari Kontrakan Rumah
Mohammad Anis Matta setelah lengser dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakya Republik Indonesia (DPR RI) hingga saat ini

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mohammad Anis Matta setelah lengser dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakya Republik Indonesia (DPR RI) hingga saat ini masih mencari kontrakan, pasalnya rumah pribadinya di Utan Kayu, Jakarta Timur belum selesai dibangun.
Hingga saat ini, di rumah Dinasnya di kompleks Sekretariat Negara Jalan Kemanggisan Ilir Nomor 2 B, Jakarta Barat barang-barangnya belum ada yang diangkut, tetapi sudah mulai dilakukan pengepakan.
"Sekarang sudah mulai ngepak-ngepak barang yang kecil, karena barangnya banyak," ujar seorang penjaga Radina saat ditemui tribunnews.com di depan rumah dinas Anis, Jumat (7/2/2013).
Menurutnya barang-barang Anis sangat banyak karena hampir semua barangnya dari rumah Utan Kayu saat itu hampir dibawa seluruhnya ke rumah dinas.
"Mungkin butuh waktu semingguan untuk mengepaknya, karena barangnya banyak. Bayangkan saja barangnya hampir semua ada di rumah ini," ucapnya.
Rumah dinas Anis berada di ujung komplek dan berbatasan langsung dengan jalan tol Jakarta-Merak dan bertetanggaan dengan Gubernur Lemhanas Budi Susilo Supandji.
Sebetulnya Anis ingin segera pindah dari rumah tersebut karena tidak enak bila dirinya masih memanfaatkan fasilitas negara setelah dirinya menjabat sebagai presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggantikan Lutfi Hasan Ishaaq yang terlilit kasus suap impor daging sapi.
Selain itu sebetulnya Anis pun kurang betah dengan rumah dinas tersebut karena bisingnya kendaraan. "Bapak pun sebenarnya kurang betah, karena bising. Kebetulan rumahnya berada di pinggir jalan tol, kalau ada mobil (truk) pecah ban, rumah ini bisa bergetar semuanya," ungkapnya.
Radina pun mengungkapkan bahwa rumah tersebut dihuni istri, anak, dan Anis Matta sendiri. Seluruhnya di dalam rumah ada empat kamar. Tetapi kamarnya kecil-kecil. Sehingga pada saat pindahan tiga tahun lalu barang-barangnaya tidak muat semua masuk rumah.
Bila diangkut menurutnya barang-barang Anis bisa mencapai dua truk gandeng lebih.
Ia pun mengungkapkan bahwa belum tahu sampai kapan majikannya akan tinggal di rumah tersebut, pasalnya Anis hingga saat ini masih belum mendapatkan kontrakan. Anis menginginkan mendapatkan rumah kontrakan di daerah sekitar kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
Namun hingga saat ini, setelah dirinya resmi menyerahkan tongkat kepemimpin sebagai wakil ketua DPR RI kepada Sohibul Iman, Anis dan keluarga belum mendapatkan kontrakan. "Hingga kini keluarganya masih muter-muter nyari kontrakan. Tapi belum tahu dimananya. Mungkin daerah Fatmawati karena kan dekat dengan DPP," ujarnya.
Saat ini Anis masih berada di luar kota, setelah menjadi Presiden PKS, Anis pun jarang pulang ke rumah dinas tersebut. Bahkan sang penjaga pun bingung karena tidak tahu jadwal majikannya. Berbeda pada saat Anis masih menjadi Wakil Ketua DPR, Radina bisa mengetahui kapan jadwal Anis pulang.
"Sekarang kita tidak tahu jadwal bapak, kalau dulu kan kita tahu jadwalnya dari kantor (Setjen) DPR. Paling kita hanya buka gerbang saat berangkat atau pulang pada malam hari," ungkapnya.
Sebelum ditempati Anis, rumah yang dikontrak dari Sekretarian Negara tersebut sempat kosong hampir tujuh tahun lamanya. Sehingga pada saat Anis akan menempatinya rumah tersebut harus direhab terlebih dahulu karena banyak genting yang bocor, tembok-tembok yang terkena rembesan air, dan keramiknya sudah mulai rusak.
"Saat itu, pindahan bapak hampir satu bulan lamanya, sampai selesai semuanya," ujarnya.
Klik: