Nasib Anas di Demokrat
Demokrat tak Dijamin Lebih Baik Bila Anas Lengser
Jika Anas Ubaningrum dilengserkan atau mundur, bukan jaminan citra Partai Demokrat akan terangkat naik.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika Anas Ubaningrum dilengserkan atau mundur, bukan jaminan citra Partai Demokrat akan terangkat naik.
"Tidak. Itu bukan jaminan juga bila Anas mundur," ujar Irfan Gani, Sekretaris DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, dalam konferensi pers pernyataan sikap DPD-DPD Partai Demokrat menolak pelengseran Anas Urbaningrum dari posisi ketua umum di Bakoel cafe, Cikini, Jakarta, Senin (4/2/2013).
Apalagi, lanjutnya, bila menurunkan Anas di tengah masa kepemimpinannya. Jika itu dilakukan di tengah tahun politik, maka akan menjadi preseden buruk buat Partai Demokrat.
"Bisa kami katakan buruk, kenapa? Karena tidak ada jaminan jika Anas lengser, Partai Demokrat terus bisa melaju dengan kecepatan yang luar biasa," tutur Irfan.
Menurutnya, yang menjadi jaminan ialah bila semua elemen Partai Demokrat sadar dan mau bekerja positif di masyarakat. Tak kalah pentingnya, semua anggota partai diam.
"Diam dalam arti tidak usah melontarkan pernyataan-pernyataan yang merugikan Partai Demokrat," katanya.
Irfan menuturkan, terdapat 12 DPD di Indonesia yang solid mendukung Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, dan tak menginginkan adanya KLB.
Irfan mengingatkan, pemilik hak suara ada di tangan DPD dan DPC. Terselenggaranya KLB, syarat utamanya harus berasal dari suara DPD dan DPC.
"AD/ART menetapkan bahwa pemilik suara sah adalah DPD dan DPC. Itu jelas. Artinya, kalau dilaksanakan KLB, DPD dan DPC lah yang berbicara. Bukan sekelas Jero Wacik atau Syarief Hasan. Bukan sekelas dia," beber Irfan.
Irfan menyadari lontaran pernyataan dari dua pembina Partai Demokrat, adalah buah dari kegelisahan yang sama dengan mereka, bahwa elektabilitas Partai Demokrat terus menurun.
Namun, bukan berarti harus mengumbar ke publik bahwa di Partai Demokrat sedang terjadi sesuatu. Apalagi, yang berbicara dari internal sendiri.
Langkah yang tepat, Irfan menilai, tidak saling melemparkan bola panas mengenai KLB. Apalagi, 2013 merupakan tahun politik.
"Kami berharap semuanya berintrospeksi bagaimana meningkatkan perolehan suara Partai Demokrat, yang konon katanya terjun bebas. Tinggal delapan persen. Itu nasional," ucapnya.
Tapi, Irfan tetap optimistis, dengan kerja politik yang santun dan itikad baik oleh semua elemen, Partai Demokrat akan memenangkan Pemilu 2014.
"Jadi, kalau bicara soal syarat-syarat KLB atau segala macam, kami tidak pikirkan itu. Karena, tidak ada celah untuk KLB," urainya. (*)