Kamis, 2 Oktober 2025

Jumhur Hidayat: Modernisasi Dapat Menjadikan Jiwa Kita Gersang

Moh Jumhur Hidayat, mengungkapkan karakter atau identitas keindonesiaan bukan kategori warisan

Editor: Toni Bramantoro
zoom-inlihat foto Jumhur Hidayat: Modernisasi Dapat Menjadikan Jiwa Kita Gersang
setkab.go.id
Moh Jumhur Hidayat

"Tanpa kekuasaan itu maka rasa memiliki suku-suku bangsa di Indonesia terhadap RI akan secara bertahap sirna dan inilah yang dapat menjadikan kesalahan besar kolektif kita sebagai bangsa," cetus Jumhur.

Para anggota DPD saat ini, lanjutnya, memiliki daerah pemilihan di daerah-daerah tetapi nafas dan jiwa mereka adalah tetap ideologi atau bahkan kepentingan sempit partainya.

"Mereka hanya berutang kepada partainya dan bisa jadi dibayar dengan mengorbankan para pemilih di daerahnya," tegasnya.

Jumhur mengaku, kebhinekaan adalah suatu fakta dalam negara Indonesia moderen. Itu artinya, keharusan mengelola kebhinekaan bila tak disertai dengan kearifan menghargai adat dan budaya lokal, juga akan memunculkan ketidakpuasan berbagai entitas masyarakat adat itu sendiri.

Hal itu, sambung Jumhur, telah terlihat di berbagai wilayah tanah air, di mana perlawanan masyarakat adat bukan lagi merupakan problem kecil tetapi sudah menjadi permasalahan yang merata di berbagai wilayah.

Adapun untuk membangun kearifan dalam menyikapi masyarakat adat ini, Jumhur menyebutkan, harus dilakukan dengan mengakui keberadaan mereka sebagai bagian sah dari RI termasuk adanya hukum-hukum kepemilikan adat maupun berbagai lokal jenius yang telah berkembang berabad-abad lalu.

"Kita tidak perlu takut untuk mengakomodasi hukum dan kelembagaan masyarakat adat dalam pengembangan hukum nasional," tantangnya.

Jumhur lebih jauh mengatakan, karakter Indonesia perlu dibangun dari resultante basis-basis sosio-kultural yang adiluhung yang dimiliki berbagai suku bangsa yang kemudian siap dikombinasikan dengan penyerapan nilai-nilai luhur budaya luar.

"Kita wajib menjaga dan mengembangkan basis-basis sosio-kultural masyarakat Indonesia untuk memberikan warna dalam pembangunan Indonesia. Kita harus menggelorakan berbagai budaya asli dan lama yang bisa bersenyawa dengan rasionalitas dan modernitas serta penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia sehingga dapat melahirkan pluralisme Indonesia yang produktif," tuturnya.

Jumhur beralasan, dengan masyarakat yang semakin produktif itu, bisa dipastikan akan mengurangi potensi berbagai konflik termasuk konflik SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan). Dengan demikian, Indonesia Raya yang gilang gemilang akan segera hadir, bukan saja dapat berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia tetapi bisa menjadi panutan dan pengayom untuk bangsa-bangsa lain.

Klik Tribun Jakarta Digital Newspaper

Baca juga:

 
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved