Jumat, 3 Oktober 2025

Teror di Poso

SBY: Pastikan Poso Aman

SBY tegaskan, semua langkah harus diambil untuk tujuan melindungi rakyat, mencegah Poso dijadikan tempat bagi aktivitas bersenjata

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto SBY: Pastikan Poso Aman
Kompas.com
Penggerebekan teroris dilakukan Tim Densus 88 di Desa Kayamaya, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (3/11/2012).

SBY: Jangan Robek Lagi Kedamaian dan Keamanan di Poso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Setibanya dari lawatan kerja ke Malaysia dan India, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung menerima laporan mengenai kontak tembak yang memakan korban 3 anggota Brimob di Poso.

Karenanya, Kepala Negara menginstruksikan Polri dan TNI tidak melihat peristiwa yang terjadi di Poso sebagai hal biasa. Karenanya harus diikuti dengan langkah-langkah yang tepat, tegas, dan benar.

SBY tegaskan, semua langkah harus diambil untuk tujuan melindungi rakyat, mencegah Poso dijadikan tempat bagi aktivitas bersenjata, dan kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab.

"Pastikan daerah itu aman," tegas SBY, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (21/12/2012).

"Juga saya sampaikan untuk lebih waspada dan tidak lalai, apakah petugas kepolisian maupun tentara kita," lanjutnya.

SBY juga mengingatkan kembali bahwa bertahun-tahun pemerintah berusaha menyelesaikan konflik di Poso dan Ambon beberapa waktu lalu. Oleh karena itu apa yang sudah baik di Poso, pesannya, jangan sampai robek kembali.

"Oleh karena itulah perlu adanya langkah-langkah yang sigap, tegas, dan tuntas. Hukum mesti ditegakan, rakyat harus dilindungi, dan tidak boleh di negeri ini ada elemen bersenjata seberapa pun besarnya yang bisa melakukan apa saja, itu prinsip bagi kita," tegas SBY.

"Itulah tugas kepolisian dibantu dengan TNI sesuai dengan UU yang telah ditetapkan di negeri ini," pesannya.

Sebagaimana diberitakan Tribunnews.com, tiga orang anggota Brimob tewas di Poso. Mereka itu adalah Briptu Wayan, Briptu Ruslan, dan Briptu Narto. Sedangkan yang luka berat dan sempat dikabarkan tewas adalah Briptu Siswandi sedangkan Briptu Eko dan Briptu Lungguh luka ringan.

Insiden ini terjadi saat anggota Brimob Sulteng  bersama dengan Brimob Mabes Polri sedang berpatroli di antara Desa Tambarana dengan Gunung  Kalora, Poso Pesisir, Kamis (19/12) pukul 10.00 WITA.

Saat itulah mereka berpapasan dengan kelompok yang mencurigakan. Namun, belum sempat berbuat banyak, pasukan berbaret hitam dan biru dongker ini diberondong dengan tembakan oleh kelompok yang berjumlah 10-15 orang itu.

Patroli itu digelar dalam rangka perburuan jaringan teroris Poso di bawah kendali Santoso yang diduga bertanggungjawab terhadap pembunuhan dua anggota polisi yang hilang di Poso sejak 8 Oktober dan sejumlah teror lainnya.

Satu peleton tempur Brimob Kelapa Dua, Depok, yang  berklasifikasi  Gerilya Anti Gerilya (GAG) telah dikirim ke Poso sejak 30 Oktober lalu.

Mereka ini adalah tim elite milik Brimob, selain tim lain yakni CRT (Crisis Respond Team). CRT berkualifikasi andal di medan perkotaan  sedangkan GAG di hutan.

Anggota GAG diterjunkan sesaat setelah peristiwa pembunuhan dua anggota  polisi di Poso yang ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan pada 16  Oktober.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved