Kisah Angie dari Balik Jeruji
Anak dan Orangtua jadi Penyemangat Angie Lalui Masa Sulit
ANGELINA Sondakh merasa dikorbankan secara politik sehingga harus dibui terkait kasus korupsi penganggaran proyek

"Saya bisa merasakan kesedihan hati ayah saya ketika kemarin dibawakan semua piagam penghargaan, pencapaian prestasi saya sejak umur lima tahun. Saya disekolahkan ayah saya ke luar negeri, di mana di Australia saya masih mendapatkan penghargaan-pnghargaan. Saya melihat piala juara saya mulai SD sampai akhirnya menjadi Putri Indonesia," ucap Angie dan kembali menitikkan air mata.
Lucky Sondakh, ayahnya adalah orang terpandang di Manado, Sulawesi Utara. Lucky seorang guru besar, profesor, dan mantan rektor Universitas Sam Ratulangie, Manado.
Dengan suara terisak, Angie mengatakan, "Saya merasakan lah, orangtua saya juga pasti merasakan kesedihan yang sama ketika, di rumah di Manado itu ada kamar yang isinya semua piala."
"Dengan kasus ini, saya yakin, Insya Allah orangtua saya bisa kuat, bisa menerima ini. Karena mereka tahu yang sesungguhnya dan sebenar-sebenarnya terjadi. Mereka punya latar belakang akademis, bisa memahami keadaan yang ada. Mereka tahu apa yang terjadi, tapi dalam situasi sekarang mereka tidak ingin berkomentar."
Menurut Angie, cemooh ataupun pembicaraan tidak mengenakkan tentang dirinya di masyarakat adalah bagian dari risiko berpolitik. "Tapi kan ini belum terbukti, soal hukum saya serahkan ke proses hukum," ujarnya.