Komjen Oegroseno Jadi Kabaharkam Polri
Berdasarkan surat telegram rahasia nomor 2456/XII/2012, Kapolri Jenderal Timur Pradopo memutasi sembilan jenderal polisi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan surat telegram rahasia nomor 2456/XII/2012, Kapolri Jenderal Timur Pradopo memutasi sembilan jenderal polisi, yang saat ini menempati posisi strategis di lingkungan kepolisian.
“Mutasi dilakukan karena ada perwira tinggi yang sudah memasuki masa pensiun,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2012).
Mutasi dilakukan dengan diangkatnya Irjen Anang Iskandar menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Komjen Gories Mere, yang memasuki masa pensiun.
Boy merinci 10 perwira tinggi yang dimutasi selain Irjen Anang Iskandar.
Posisi Gubernur Akademi Kepolisian Semarang yang sebelumnya dijabat Irjen Anang Iskandar, diisi Brigjen Eko Hadi Sutedjo, yang sebelumnya menjabat Kapolda Banten. Posisi yang ditinggalkan Brigjen Eko Hadi diisi Brigjen Eddy Sumantri, yang sebelumnya menjabat Wakapolda Jawa Timur.
Selain Gories Mere yang memasuki masa pensiun, Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Pratiknyo, pun dimutasi sebagai perwira tinggi di Mabes Polri karena memasuki masa pensiun. Posisi Komjen Pratiknyo digantikan Komjen Imam Sudjarwo, yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Pemiliharaan Keamanan (Kabaharkam).
Jabatan Kabaharkam yang ditinggal Komjen Imam Sudjarwo, diisi Komjen Oegroseno yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) Polri. Kemudian, posisi yang ditinggalkan Komjen Oegroseno diisi Irjen Budi Gunawan, yang sebelumnya menjabat Kapolda Bali.
Posisi Kapolda Bali yang ditinggalkan Irjen Budi Gunawan, diisi Irjen Arif Wachyunadi yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Politik (Sahlisospol) Kapolri. (*)