Keterangan Sumaryoto Berbeda dengan Dirut Merpati saat Dikonfrontasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) akhirnya melakukan konfrontasi antara anggota Komisi XI DPR Sumaryoto, dengan Dirut PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Rudy Setyopurnomo.

BK mengaku mendapatkan perbedaan keterangan, antara pertemuan dan isi pembicaraan. Pertemuan antara Sumaryoto dengan Rudy Setyopurnomo, di luar agenda DPR.

"Pak Sumaryoto akui ada pertemuan, pertama kali dalam acara bersama, dan dua kali pertemuan sendiri-sendiri dengan Pak Rudi. Agenda pertemuan itu yang masih berbeda (penjelasan)," kata Ketua BK M Prakosa di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/11/2012).

Saat konfrontasi, lanjut Prakoso, Rudy menunjukkan bukti berupa pesan singkat dari anggota Komisi XI. Namun, Sumaryoto tidak langsung mengirimkan pesan singkat kepada Rudy, melainkan ke staf Dirut Merpati.

"Isinya menjadi bagian telaahan BK, dan ada SMS yang disampaikan di konfrontir. Ada relevansi (SMS), tapi tidak langsung dan dibantah Pak Sumaryoto," ungkapnya.

Prakosa mengaku BK telah mendapatkan data dan kronologi kejadian, setelah keduanya dikonfrontasi. Data tersebut nantinya dikaji oleh 11 anggota BK, untuk menghasilkan keputusan.

Prakosa mengungkapkan, hasil sementara dari konfrontasi, ditemukan adanya pertemuan di luar kedinasan oleh anggota DPR dengan mitra kerja berkali-kali. Sehingga, patut diduga ada indikasi pelanggaran.

"Kalau betul pelanggaran etik, akan kami tentukan pada rapat BK. Ini yang akan kami putuskan. Jadi, saya katakan ada indikasi (pelanggaran). Kami rasa apa yang kami dengar sudah cukup untuk kami menentukan," tuturnya. (*)