Grasi Terpidana Narkoba
Pengamat Nilai Ucapan Mahfud MD Bukan Cari Sensasi
Pakar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk mengatakan, pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk mengatakan, pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang mengatakan bahwa ada mafia narkoba yang mulai pengaruhi Istana itu bukanlah mencari sensasi.
"Saya tidak yakin Mahfud mencari sensasi," kata Hamdi Muluk di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta, Sabtu (10/11/2012).
Menurut Hamdi, pernyataan Mahfud tersebut memang berdasarkan analisa sesuai fakta yang terjadi dan informasi yang diperolehnya dari ketua Granat, Hendri Yosodiningrat.
Lagi pula, lanjut Hamdi, ucapan Mahfud itu dilandasi dengan adanya ketidakcermatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam memberikan grasi terhadap gembong narkoba Franola atau Ola.
"Maksud Mahfud mungkin itu ada mafia yang mengatur pemberian grasi. Ia curiga yang memberi masukan itu ada di lingkungan mafia narkoba," tutur Hamdi.
Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan bahwa Presiden harus hati-hati ketika memberikan grasi kepada pelaku tindak pidana narkoba. Ia pun heran mengapa Presiden kali ini tidak cermat.
Mahfud juga menduga bahwa sepertinya mafia narkoba tidak hanya masuk melalui lembaga penegakan hukum, tetapi juga mulai mempengaruhi orang-orang yang memberikan rekomendasi pemberian grasi di Istana.