Bentrok Antardesa di Lampung Selatan
Rumah Warga yang Rusak Akan Dibedah Kemenpera
Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) sudah melakukan pemetaan terhadap rumah-rumah yang tidak layak huni buntut bentrok di sekitar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) sudah melakukan pemetaan terhadap rumah-rumah yang tidak layak huni buntut bentrok di sekitar wilayah Konflik Desa Balinuraga dan Desa Sidoreno Kecamatan Way, Lampung Selatan.
Menurut Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto Kemenpera juga sudah melihat langsung akibat konflik antardesa di Lampung Selatan baik itu, rumah-rumah warga maupun fasilitas umum yang rusak.
"Yang rusak, fasilitas umum dan juga rumah tidak layak huni. Karena kementerian perumahan rakyat juga punya proram bedah rumah untuk meningkatkan bangunan-bangunan rumah-rumah yang memang tidak layak huni," ungkap Djoko kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (5/11/2012).
Djoko berharap dengan mapping tersebut, program bedah rumah warga bisa dilakukan secara paralel.
"Sehingga program itu sedikit banyak bisa membantu program rehabilitasi wilayah tersebut," kata dia.
Sebelumnya, Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza SZP mengungkapkan hasil pendataan oleh Dinas PU Kabupaten Lamsel terhadap kerugian akibat konflik horizontal di Desa Balinuraga dan Sidoreno, Kecamatan Way Panji, sebanyak 450 rumah mengalami rusak berat dan ringan. Total kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 23 miliar.
Menurutnya untuk rumah yang mengalami kerusakan rencananya akan dibantu melalui program dari kementerian perumahan rakyat. Program bantuan perumahan layak huni tersebut, ungkapnya, juga akan diberikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Lampung Selatan yang rumahnya tidak layak huni.
"Bantuan perbaikan rumah dari kementerian perumahan rakyat tidak hanya bagi rumah warga yang terkena dampak dari bentrokan. Namun juga nantinya akan disalurkan kepada warga masyarakat lainnya yang rumahnya tidak layak huni," jelasnya Sabtu (3/11/2012).
Klik: