Mafia Pajak Jilid II
Ibunda Dhana Simpan Harta di Bawah Kasur
Sidang perkara korupsi dengan terdakwa Dhana Widyatmika kembali berlanjut, Senin (8/10/2012) sore.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang perkara korupsi dengan terdakwa Dhana Widyatmika kembali berlanjut, Senin (8/10/2012) sore.
Sidang masih mengagendakan mendengarkan keterangan saksi-saksi, dari tim penasihat hukum terdakwa.
Dalam persidangan lanjutan, kubu Dhana Widyatmika menghadirkan tetangga terdekat Dhana, Tati Susanti.
Dalam kesaksiannya, terungkap kebiasaan keluarga Dhana dalam menyimpan harta. Tati Susanti, yang duduk sebagai saksi meringankan (a de charge), mengungkapkan kebiasaan keluarga terdakwa Dhana yang menyimpan harta di balik tempat tidur.
Tati mengaku kenal keluarga Dhana sebagai pebisnis, seperti jual beli tanah, besi tua, dan emas. Dia pun mengklaim telah mengenal suami Dian Anggraini sejak kecil, tepatnya saat rumahnya masih di Komplek AURI, Jakarta Timur.
Wanita itu mengaku sering hadir dalam acara pengajian ibu Dhana, Putu. Dia mengatakan, mantan petugas pajak merupakan anak yang sangat berbakti kepada kedua orangtuanya.
Pada 1993, ayah Dhana meninggal dunia. Saat itu ia mengaku kerap diajak ibu Dhana berkunjung ke rumahnya.
Tiba-tiba, Putu menunjukkan harta benda yang mereka miliki. Awalnya, ia mengaku terkejut karena ditunjukkan lokasi harta kekayaan milik keluarga Dhana di balik kasur orangtuanya.
"Kasurnya dibuka banyak uang dolar, perhiasan emas, ada gelang dan kalung. Ada dalam kotak, ada di kantong, emasnya penuh semua sebanyak tiga kantong," terangnya saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin.
Dalam persidangan, majelis hakim Sudjatmiko bertanya penasaran.
"Apakah Ibu Putu menceritakan bagaimana mengumpulkan uang sejumlah itu?"
"Hasil bisnis dan hasil beliau tugas di Jerman," jawab Tati.
Hakim Sudjatmiko pun kemudian kembali menanyakan saksi Tati, apakah dirinya sempat bertanya kepada ibunda Dhana, mengapa hartanya disimpan di balik kasurnya.
Tati pun menjawab tidak tahu, lantaran saat itu tak terpikir untuk bertanya demikian. (*)
BACA JUGA