Kamis, 2 Oktober 2025

Penarikan Penyidik KPK

Achmad Rifai: Polri dan KPK Jangan Kedepankan Ego

Pengacara Achmad Rifai merasa prihatin dengan polemik yang terjadi antara dua lembaga penegak hukum di Indonesia, yakni KPK dan Polri.

Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Achmad Rifai: Polri dan KPK Jangan Kedepankan Ego
Tribun Jakarta/Bian Harnansa (bian)
Sejumlah Aktivis melakukan aksi penyelamatan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (6/10/2012) Kehadiran para aktivis merupakan reaksi atas datangnya sejumlah anggota Polda Bengkulu Ke KPK untuk menjemput penyidik KPK Novel Baswedan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengacara Achmad Rifai merasa prihatin dengan polemik yang terjadi antara dua lembaga penegak hukum di Indonesia, yakni KPK dan Polri.

"Seharusnya KPK dan kepolisian bisa rukun. Kita prihatin dengan adanya insiden-insiden yang seharusnya tidak diperlihatkan kepada publik. KPK dan polisi harusnya punya platform yang sama bukan memperdebatkan hal yang tidak perlu," kata Ahmad Rifai dalam Konferensi Pers di Kantornya di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (8/10/2012).

Dalam pernyataannya, Rifai mengkritik kedua lembaga hukum tersebut yang disebutnya terlalu mengedepankan ego masing-masing institusi.

Seharusnya dengan platform yang sama, yaitu memberantas korupsi, keduanya bisa bersinergi dalam mencapai tujuan utama dalam pemberantasan korupsi.

Dalam kesempatan tersebut, Rifai mengkritisi Polri yang seharusnya mengirimkan perwira terbaiknya untuk menjadi penyidik di KPK.
"Seharusnya Polri tidak mengirimkan perwiranya yang sebelumnya memiliki catatan yang bermasalah," ungkap Rifai.

"Polri, misalnya mau mengusut Novel, padahal katanya Polri mengirim perwira terbaiknya, seharusnya orang yang dikirim benar-benar yang terbaik sehingga ketika membongkar kasus besar tidak terjadi masalah seperti ini," tukas Rifai.

Di sisi lain, Rifai juga mengkritik komitmen dari ucapan para pemimpin KPK, karena tentunya ucapan dari seorang pimpinan institusi merupakan cerminan integritas institusi yang bersangkutan.

"Kita juga mengkritisi KPK agar mereka komitmen dengan apa yang sudah disampaikan, apa yang sudah diungkapkan pemimpinnya menunjukan integritas institusinya. Kita ingat ketua KPK bilang tidak akan beranjak dari tempat duduknya, tapi kemudian komisioner KPK justru tidak ada di tempat," tegas Rifai.

Rifai juga menyebut adanya pernyataan dari seorang komisioner KPK yang mengatakan akan ada seorang menteri aktif dijadikan tersangka dalam salah satu kasus, tetapi tidak terjadi. Menurut Rifai, hal-hal ini justru akan merusak kredibilitas KPK sendiri.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved