Senin, 6 Oktober 2025

Ibadah Haji 2012

Jemaah Harus Hati-hati Terima Barang Titipan

Kepala Seksi Pengamanan Misi Haji Indonesia Daker Madinah, Letkol (Mar) Payumi Abdulaziz mengingatkan para jemaah haji untuk tidak

Penulis: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Jemaah Harus Hati-hati Terima Barang Titipan
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Kepala Seksi Pengamanan Misi Haji Indonesia Daker Madinah, Letkol (Mar)  Payumi Abdulaziz mengingatkan para jemaah haji untuk tidak sembarangan menerima barang titipan untuk dibawa ke tanah suci.

Peraturan di Arab Saudi yang ketat bisa membawa petaka jika jemaah tidak berhati-hati membawa barang titipan tersebut.

“Saya hanya mau mengingatkan kepada para calon jemaah haji untuk tidak sembarangan menerima barang titipan untuk dibawa ketanah suci terlebih dari orang yang tidak dikenal. Bisa saja barang-barang yang dititipkan itu dibungkus rapi, tapi isinya adalah barang terlarang seperti narkoba. Ini berbahaya,” ujar Payumi.

Arab Saudi menerapkan hukum Islam yang ketat. Dan salah satu yang dilarang keras disini adalah menyelundupkan dan mengedarkan narkoba.

”Kalau jemaah tidak memeriksa barang yang dititipkan, bisa saja meski saudara atau teman menitipkan narkoba. Yang repot nanti jemaah juga. Disini hukumannya mati,” tegasnya.

Menurutnya kondisi jemaah haji Indonesia yang lugu kerap kali disalahgunakan oleh mereka yang mencari keuntungan untuk diri sendiri tanpa memikirkan akibat yang bisa ditimbulkan oleh para jemaah.

”Jemaah haji kita memang rata-rata lugu dan sifat orang Indonesia itu memang gampang membantu.Tapi dalam membantu juga kita harus hati-hati, jangan sampai barang yang dititipkan itu ternyata barang yang dilarang di Arab Saudi,” imbuhnya.

Contoh kasus seperti yang diakui oleh calon jemaah haji dari Dusun Palalang, Desa Waru Barat, Pamekasan, Madura, Bukari Muhammad Ali Rizal yang ditangkap oleh Petugas Bandar Udara Juanda dan aparat Kepolisian, Pria 40 tahun ini berurusan dengan polisi setelah kedapatan membawa ratusan buku nikah palsu yang menurutnya adalah barang titipan yang akan diambil oleh seorang kawannya di Surabaya.

“Ini jadi pembelajaran. Bisa saja Bukari ini adalah pelaku, bisa jadi juga korban. Untuk mencegah hal seperti ini maka lebih baik memeriksa barang yang dititipkan. Kalau jenisnya  obat-obatan lebih baik jangan diterima, karena bisa saja itu narkoba. Lagipula obat-obatan disarankan langsung dibawa oleh jemaah yang sakit atau kalau perlu BPHI pun menyediakan obat-obatan,” tegasnya.

Klik:

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved