RUUK DIY
Teladan Sultan Mundur dari Partai Dongkrak Suara Golkar
Partai Golkar tambah percaya diri menyongsong pemilihan umum pada 2014 nanti, tak terkecuali meraih suara di Yogyakarta. Kendati Sri Sultan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar tambah percaya diri menyongsong pemilihan umum pada 2014 nanti, tak terkecuali meraih suara di Yogyakarta. Kendati Sri Sultan Hamengku Buwono X, raja sekaligus Gubernur Yogyakarta tak lagi di Golkar.
Demikian disampaikan politisi Golkar, Agun Gunanjar kepada wartawan di Kompleks DPR RI, Jakarta, Jumat (31/8/2012). Menurutnya, keteladanan Sultan yang mundur legowo karena putusan Undang-Undang Keistimewaan DIY menjadi pemicu bakal naiknya Golkar.
"Dengan kader Golkar mempelopori untuk menanggalkan jabatan partai untuk jabatan publik yang berkonstrasi untuk rakyat, justru akan menarik membuat simpatik suara masyarakat yang sampai hari ini belum menentukan pilihan," ujar Agun.
Menurutnya, berdasar hasil survei terakhir, Golkar mendapat suara 18 persen. Artinya masih banyak suara rakyat yang belum menentukan pilihan. Dengan kondisi ini, Golkar merasa sudah unggul dari partai lainnya.
Kendati begitu, Agun melanjutkan, garansi itu semua tergantung pada fungsi kepartaian Golkar apakah berjalan atau tidak ke depannya. Jika partai tidak melakukan fungsi kepartaiannya untuk menyuarakan, membawakan kepentingan masyarakat bisa jadi survey yang sudah bagus bisa jadi buruk.
Semua ini publik mengakui kharisma Sultan sebagai Golkar. Tapi kepemimpinannya dalam politik kenegaraan menyerahkan pengabdiannya untuk rakyat. "Ketika dia melepaskan keanggotan di Golkar, akan memberikan bobot penilaian yang sangat baik," tegas Agun.
Baca Juga: