Rabu, 1 Oktober 2025

Kasus Simulator SIM

Irjen Djoko Hampir Jatuh di Tengah Kerumunan Wartawan

Djoko bahkan hampir terjatuh ketika sandal jepit yang dipakainya terinjak orang lain sehingga kehilangan keseimbangan saat berjalan.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Irjen Djoko Hampir Jatuh di Tengah Kerumunan Wartawan
adi suhendi
Irjen Djoko Susilo usai Shalat Jumat, Jumat (24/8/2012)

Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Djoko Susilo saat ini sedang menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus Simulator SIM di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (24/8/2012).

Jendral Polisi bintang dua tersebut diperiksa penyidik dari pukul 09.00 WIB dan keluar untuk menjalankan shalat jumat di masjid Alikhlas Mabes Polri pukul 12.00 WIB. Sejumlah awak media yang telah menantinya langsung mengerumuni sang jendral saat keluar dari gedung Bareskrim Mabes Polri.

Tetapi Irjen Djoko tampak begitu santai menghadapi para wartawan yang menghujaninya dengan berbagai pertanyaan tentang Simulator SIM. Tanpa banyak bicara ia berjalan menuju masjid yang jaraknya sekitar 50 meter dari Gedung Bareskrim.

Bahkan terlihat ia pun harus melewati jalan sempit di antara dua mobil yang terparkir di depan gedung Bareskrim untuk menghindari kerumunan wartawan. Tampak pengawalnya sibuk mengamankan sang jendral berjalan, tiga pengawalnya berdiri di depan harus mendorong wartawan-wartawan yang mencoba mewawancara dan mengambil gambar Gubernur Akpol non aktif tersebut untuk sampai ke mesjid.

Setibanya di masjid, Djoko Susilo masih dihormati para polisi yang akan shalat jumat, Djoko pun menerima salam dari orang-orang yang terlebih dahulu berada di Masjid. Ia pun membalas sodoran tangan polisi lain dan berjabat tangan.

Seusai shalat jumat, Djoko pun tetap disambut hangat anggota polisi yang lain, sampai pada akhirnya ia kembali harus berjalan di tengah-tengah kerumunan wartawan. Pertanyaan pun kembali dihujani berbagai pertanyaan dari awak media. Tetapi kali ini ia hanya bungkam saja.

"Nanti, sekarang lanjut lagi," ucap orang yang mendampingi Djoko Susilo saat berjalan menuji gedung Bareskrim.

Djoko bahkan hampir terjatuh ketika sandal jepit yang dipakainya terinjak orang lain sehingga mengakibatkan sang jendral kehilangan keseimbangan saat berjalan. Beruntung peristiwa tersebut tidak membuatnya jatuh.

Djoko pun melanjutkan perjalanannya dengan diapit sejumlah orang yang mengamankan langkah kakinya. Saat wartawan menanyakan keadaannya Djoko hanya menjawab keadaannya baik-baik saja. "Sehat," ujarnya.

Ia pun langsung masuk gedung Bareskrim untuk menjalani pemeriksaan lanjutan sebagai saksi kasus Simulator SIM tersebut.

Dalam kasus Simulator SIM, Djoko Susilo ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada akhir Juli 2012 sebelum dilakukan penggeledahan di kantor Korps Lalu Lintas Polri pada 31 Juli 2012. Penetapan Djoko Susilo sebagai tersangka oleh KPK sempat memicu ketegangan antara Polri dan KPK, sampai pada akhirnya Polri pun menetapkan lima tersangka lainnya diantaranya Brigjen Pol Didik Poernomo, AKBP Teddy Rusmawan, Kompol Legimo, Budi Susanto, dan Sukotjo Bambang. Tidak beberapa lama kemudian empat tersangka yang ditetapkan Polri pun ditahan penyidik Polri.

Kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulator SIM pertama kali mencuat saat Sukotjo Bambang, direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia, membeberkan adanya dugaan suap proyek pengadaan simulator SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri. Sukotjo terang-terangan menyebut ada suap dari perusahaan pemenang tender pengadaan simulator 2011, kepada pejabat Korlantas Polri bernisial DS sebesar Rp 2 miliar.

Tak hanya dugaan suap, Sukotjo pun membeberkan adanya praktek mark up dalam proyek pengadaan simulator motor dan mobil di institusi Polri tersebut. Pada saat lelang proyek tesebut, perusahaan bernama PT Citra Mandiri Metalindo berhasil memenangi tender pengadaan 700 simulator sepeda motor senilai Rp 54,453 miliar dan 556 simulator mobil senilai Rp 142,415 miliar pada 2011.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved