Sabtu, 4 Oktober 2025

Pidato SBY 16 Agustus

SBY: Amerika Serikat Akan Terpasung

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan krisis ekonomi global yang terjadi saat ini bermula dari krisis utang pemerintah

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto SBY: Amerika Serikat Akan Terpasung
/DANY PERMANA
Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ibu Ani Yudhoyono, berfoto bersama Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso (kiri), Ketua DPR RI, Marzuki Alie (dua kiri) dan istri, Wakil Presiden, Boediono (dua kanan) dan istri, usai menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-67 Proklamasi Kemerdekaan RI, di depan sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, di Gedung DPR/MPR-RI, Jakarta, Kamis (16/8/2012). Sementara pada malam harinya Presiden juga akan menyampaikan Pidato Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2013 dan Nota Keuangan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan krisis ekonomi global yang terjadi saat ini bermula dari krisis utang pemerintah di sejumlah negara Eropa. Karena penanganan yang tidak tuntas, sekarang Eropa mengalami krisis keuangan dan ekonomi.

Sebagaimana perkiraan dasar (baseline), SBY mengatakan perekonomian Eropa pada 2012 ini akan mengalami kontraksi sebesar 0,3 persen. Dampak dari krisis Eropa ikut menyebabkan pertumbuhan ekonomi negara dan kawasan lainnya mengalami perlambatan, termasuk kawasan Asia dan Amerika Serikat.

"Amerika Serikat akan terpasung pada pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah," ujar SBY dalam pendahuluan Rancangan APBN Tahun Anggaran 2013 di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2012) malam.

Menurut SBY, krisis Eropa di kawasan Asia akan berimbas khususnya ke negara-negara yang ekspornya memiliki peranan besar dalam perekonomian. "Ekonomi Cina dan India yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia, akan melambat. Pada tahun ini, ekonomi Cina diperkirakan akan tumbuh maksimal 8,0 persen – jauh lebih rendah dari pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai belasan persen. Sedangkan India diperkirakan tumbuh sekitar 6,1 persen," papar SBY.

Mengacu pada baseline yang sama, SBY mengatakan bahwa Jepang yang tahun lalu dilanda bencana hebat, maka diperkirakan mengalami stagnasi pada 2012 ini.

Dengan berbagai perkembangan tersebut, SBY memperkiraan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2012 direvisi dari proyeksi sebelumnya 4 persen menjadi 3,5 persen, dengan risiko ke bawah (downward risk) yang makin menguat. Pertumbuhan volume perdagangan dunia juga direvisi ke bawah dari perkiraan sebelumnya 4 persen menjadi 3,8 persen.

KLIK JUGA:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved