Kerusuhan Tol Jatibening
Anggota DPR Nilai Intelijen Tidak Maksimal
Anggota Komisi V (Bidang Perhubungan) DPR RI Teguh Juwarno menilai aparat keamanan terutama fungsi intelkam tidak berfungsi dengan baik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V (Bidang Perhubungan) DPR RI Teguh Juwarno menilai aparat keamanan terutama fungsi intelkam tidak berfungsi dengan baik dalam kerusuhan di tol Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, hari ini.
"Idealnya semua aktivitas yang mengganggu kelancaran publik harus ditindak aparat keamanan. Ini kan peristiwanya akan terjadi, dimana fungsi intelkam. Kalau ada info intelejen kan ini bisa dicegah sebelum bentrok terjadi," kata Teguh di Jakarta, Jumat (27/7/2012).
Dia menegaskan jika tidak dicegah dini bentrokan maka ketika terjadi bentrok akan susah mengendalikannya.
"Nanti dibilang ada pelanggaran HAM lagi," kata dia.
Dia menegaskan sebelum penutupan jalur tol harusnya pengelola Jasa Marga mensosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.
"Kalau terjadi bentrok dan menganggu keamanan di tol kan yang rugi Jasa Marga sendiri," kata dia.
Diberitakan sebelumnya warga kelurahan Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, merasa keberatan atas ditutupnya akses naik turun penumpang di KM 8 Tol Jatibening, baik arah ke Jakarta maupun ke Cikampek.
Keberatan warga tersebut disampaikan melalui tuntutan kepada PT Jasa Marga dalam aksi demonstrasi menutup pintu tol dan membakar mobil.
Masyarakat menolak keras penutupan akses turun dan naik penumpang di lokasi tersebut karena warga telah puluhan tahun menggunakan akses adanya kantong parkir bus di jalan tol Jakarta-Cikampek dekat eks gerbang tol Pondok Gede Timur.
Baca Juga: