Kamis, 2 Oktober 2025

Kerusuhan Tol Jatibening

Anggota DPR Nilai Intelijen Tidak Maksimal

Anggota Komisi V (Bidang Perhubungan) DPR RI Teguh Juwarno menilai aparat keamanan terutama fungsi intelkam tidak berfungsi dengan baik

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Anggota DPR Nilai Intelijen Tidak Maksimal
Kompas Nasional/AGUS SUSANTO
Ratusan warga menutup jalan tol Cikampek dan membakar sebuah mobil PT Jasa Marga dengan nomor polisi B 9548 YT di sekitar terminal bayangan (ilegal) di ruas Tol Jatibening Kilometer 8, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/7/2012). Aksi warga dipicu oleh larangan menaikturunkan penumpang oleh PT Jasa Marga (Persero), pengelola jalan Tol Jakarta-Cikampek di kawasan tersebut pukul 01.00 WIB. Aksi yang dimulai pukul 04.00 WIB tersebut baru berakhir pukul 07.50 WIB setelah ada kesepakatan dengan kepolisian. KOMPAS/AGUS SUSANTO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V (Bidang Perhubungan) DPR RI Teguh Juwarno menilai aparat keamanan terutama fungsi intelkam tidak berfungsi dengan baik dalam kerusuhan di tol Jatibening,  Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, hari ini.

"Idealnya semua aktivitas yang mengganggu kelancaran publik harus ditindak aparat keamanan. Ini kan peristiwanya akan terjadi, dimana fungsi intelkam. Kalau ada info intelejen kan ini bisa dicegah sebelum bentrok terjadi," kata Teguh di Jakarta, Jumat (27/7/2012).

Dia menegaskan jika tidak dicegah dini bentrokan maka ketika terjadi bentrok akan susah mengendalikannya.

"Nanti dibilang ada pelanggaran HAM lagi," kata dia.

Dia menegaskan sebelum penutupan jalur tol harusnya pengelola Jasa Marga mensosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.

"Kalau terjadi bentrok dan menganggu keamanan di tol kan yang rugi Jasa Marga sendiri," kata dia.

Diberitakan sebelumnya warga kelurahan Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, merasa keberatan atas ditutupnya akses naik turun penumpang di KM 8 Tol Jatibening, baik arah ke Jakarta maupun ke Cikampek.

Keberatan warga tersebut disampaikan melalui  tuntutan kepada PT Jasa Marga dalam aksi demonstrasi menutup pintu tol dan membakar mobil.

Masyarakat menolak keras penutupan akses turun dan naik penumpang di lokasi tersebut karena warga telah puluhan tahun menggunakan akses adanya kantong parkir bus di jalan tol Jakarta-Cikampek dekat eks gerbang tol Pondok Gede Timur.

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved