Gaya Presiden SBY Memang Seperti Itu
Wakil Ketua MPR RI, Lukman Hakim Syaifudin, dapat memahami Presiden SBY tak tegas mengambil sikap terhadap para menterinya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Lukman Hakim Syaifudin, dapat memahami Presiden SBY tak tegas mengambil sikap terhadap para menterinya yang tak becus membagi energi dalam tugas pemerintahan dan partai politik (parpol).
Dengan karakter yang ditampilkan selama memimpin, dapat dimaklumi bila Presiden SBY hanya bisa mengimbau mengundurkan diri kepada menteri yang lebih mementingkan parpol dibandingkan tugas negara.
"Presiden kita memang sytle dan gayanya seperti itu, santun, sangat hati-hati, dan menjaga perasaan, meskipun itu terhadap pembantu-pembantunya sekalipun, terhadap menteri-menterinya," kata Lukman di Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (20/7/2012).
Lukman merasa yakin sebenarnya SBY tahu kemutlakkan kewenangan dan hak-haknya sebagai presiden ada di tangannya, termasuk memberhentikan menteri-menteri. Namun, saat ini Presiden SBY tak melakukan itu.
Karena Presiden SBY hanya mengimbau mengundur diri sebagaimana gayanya selama ini, lanjut Lukman, maka selanjutnya yang dituntut adalah sensitifitas atau kepekaan dari para menteri yang merasa tersindir imbauan itu.
Jika para menteri yang merasa tersindir pernyataan sang presiden tak juga berubah, maka sudah seharusnya SBY lebih tegas menggunakan hak dan kewenangannya dengan memberhentikannya.
"(Para menteri itu) harus bisa lebih menangkap apa sebenarnya yang (Presiden SBY) kehendaki. Kalau dengan sinyal-sinyal seperti itu ternyata tidak ada perubahan dan pengaruh, presiden harus bisa lebih tegas kalau merasa menteri-menterinya terlalu mengganggu ritme jalannya roda kabinet dan pemerintah, presiden harus tegas mengganti menteri-menteri yang dinilai sudah enggak sesuai lagi dengan harapannya," tegas politisi PPP itu seraya mengatakan hanya Presiden SBY yang tahu menteri-menteri yang lebih sibuk mengurusi parpolnya.
(Abdul Qodir)
baca juga: