Pesawat Jatuh di Lagos
Widyo, Kenapa Kamu Pulang Duluan Ya Allah
Wardjianto tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan kematian putra nomor duanya, Widyo Utomo meninggal di kecelakaan pesawat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wardjianto tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan kematian putra nomor duanya, Widyo Utomo, flight engineer di Dana Air, maskapai domestik Nigeria yang jatuh di kota Lagos, Nigeria bersama 152 penumpang lainnya.
Pensiunan PNS TNI AU itu terakhir kali bertemu Widyo pada 5 Mei 2012, ketika mengantar Widyo ke Terminal Baranangsiang, Bogor. Dari terminal ini Widyo melanjutkan perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menggunakan bus Damri dan selanjutnya terbang ke tempat tugasnya di Nigeria.
"Saya masih ingat pesan saya waktu itu untuk Widyo. Saya bilang, hati-hati di negeri orang, jangan lupa salat, jangan lupa ibadah," ujar Wardjijanto ditemui Tribun Jakarta di ruang tamu Direktur Perlindungan TKI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Selasa (5/6/2012).
Wardjijanto dan dua kakak-adik Widyo, Prijo Sukmo Wardoyo dan Widianto Satriadi, Selasa pagi mendatangi Kementerian Luar Negeri membawa data yang diperlukan untuk identifikasi jenazah Widyo lewat Tim Identifikasi Mabes Polri. Data itu termasuk sampel darah untuk keperluan tes DNA otoritas Nigeria.
Di Kemenlu, Wardjijanto menemui Direktur Perlindungan WNI dan BHI pada Kementerian Luar Negeri, Tatang Budie Utama Razak. Sejumlah dokumen ia serahkan kepada Tatang untuk mempermudah identifikasi jenazah anaknya di Nigeria. "Harapan saya, apapun bentuknya anak saya, jasadnya bisa dibawa pulang," ujar Wardjijanto.
Wardjijanto belum mengetahui kompensasi perusahaan yang akan diterima anaknya. Sejauh ini, perusahaan Dana Air, tempat Widyo bekerja dan para petugas KBRI di Nigeria sedang mengupayakan pemulangan jenazah Widyo ke Indonesia. Wardjijanto yakin, Dana Air akan memerhatikan pegawainya.
Wardjijanto bersusah payah menahan tangis ketika mengingat kenangannya tentang putra tercintanya itu.
"Allahu Akbar .. Allahu Akbar .. Kamu sudah enggak ada nak. Dia masih punya tugas membesarkan anaknya. Kenapa dia pulang duluan ya Allah. Subhanallah .. Allahu akbar," ucap Wardjijanto terus menyebut asma Allah sembari terus ditenangkan Widianto.
Laporan Lengkap Korban Pesawat Nigeria, Klik di Tribun Jakarta Digital