Pesawat Jatuh di Lagos
Widyo Sempat Pamit Dua Kali ke Istri Sebelum ke Nigeria
Widyo sudah dua tahun bekerja sebagai flight engineering di Maskapai Dana Air di Nigeria.
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Keluarga Widyo Utomo (38), salah satu korban kecelakaan pesawat MD 83 milik Maskapai Dana Air di Kota Lagos, Nigeria, Minggu (3/6/2012), langsung menggelar tahlilan di rumah orangtuanya di Kampung Salabenda Amprea RT 04/6, Desa Parakan Jaya, Kecamatan Kembang, Kabupaten Bogor sejak Senin (4/6/2012).
Widyo sudah dua tahun bekerja sebagai flight engineering di Maskapai Dana Air di Nigeria. "Sebelumnya dia bekerja di Lion Air dan di Maskapai Bangladesh," kata Pryo Sukmowardoyo (40), kakak korban.
Almarhum, kata Pryo, berangkat ke Jakarta 6 Mei lalu setelah cuti selama beberapa minggu. Dia berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta diantar bapaknya.
Selama bertugas di luar negeri, istri almarhum, Ny Nuryanti (35), lebih banyak tinggal di kampung halamannya di Banyumas, Jawa Tengah, bersama kedua anaknya, Muhammad Yusuf Maulana Utomo (15) dan Muhammad Yarid Utomo (13). "Ibunya kan sudah tua, makanya sekalian nemenin dia disana," ujarnya.
Pryo mengaku tidak memiliki firasat sebelum akhirnya adiknya mengalami musibah. Namun istrinya sempat mendapati keganjilan pada Widyo. "Pamit ke istri pas mau berangkat, tapi baru sampai pagar rumah balik dia lagi, terus pamit kembali sambil bilang titip anak-anak," ujar Priyo.
Di mata Pryo, adiknya adalah sosok pria pendiam, tapi jika sudah mengobrol, almarhum adalah teman bicara yang mengasikkan. "Pendidikan terakhirnya, STM Penerbangan Angkasa," ucapnya. (warta kota/ wid)