SBY Tegur Tamu Undangan Peraih Adipura di Istana
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali harus menegur undangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali harus menegur undangan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2012, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/6/2012).
Teguran SBY ini bermula saat dirinya tengah menyampaikan Pidato kepada 138 penerima penghargaan Adipura. Tepatnya saat SBY berpidato mengenai konsep ekonomi hijau.
"Ekonomi hijau merupakan konsep terintegrasi yang utuh dan tidak terpisah-pisah dan dapat diimplementasikan sesuai arah pembangunan yang pro-poor, pro-job, pro-growth dan pro-environment. Hal ini memerlukan kerjasama semua pihak untuk membuatnya menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari, dimulai dari hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan, misalnya hemat air dan energi, serta menanam pohon."
Sesaat setelah Presiden menyampaikan demikian, pidato berhenti. Hal ini dikarenakan terdengar di barisan tamu undangan suara sedikit gaduh.
"Saya menunggu biar biar selesai berbicara di belakang itu," tegas SBY, menegur. Raut wajahnya pun terlihat memancarkan emosi.
Usai menegur, suasana kembali hening dan Presiden pun melanjutkan pidatonya.
Ditegaskan Presiden, pengelolaan lingkungan hidup yang baik menjamin keberlangsungan layanan ekosistem dan kehidupan aneka satwa dan fauna di dalamnya. Diantara satwa-satwa langka yang dimiliki oleh Indonesia, beberapa mengalami penurunan populasi dalam tingkat menuju kepunahan.
Ia melanjutkan penyebab dari ancaman tersebut adalah berkurangnya habitat asli, sebagai akibat dari kegagalan mengelola hutan dan ekosistem secara lestari.
"Dari apa yang saya kemukakan tadi, saya mengajak kepada segenap warga bangsa di seluruh tanah air untuk menanamkan arti penting kelestarian lingkungan hidup kepada keluarga dan anak-anak kita. Berikan penjelasan dan pencerahan untuk menjaga, merawat, dan melestarikan, lingkungan di sekitar kita," pesan SBY.