Konser Lady Gaga
Rieke: Dahsyatnya Lady Gaga, Tutup Isu Hambalang
Politisi perempuan PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka menduga pro kontra jadi tidaknya Lady Gaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi perempuan PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka menduga pro kontra jadi tidaknya Lady Gaga konser 3 Juni 2012 mendatang, hanya pengalihan isu.
"Menggeser isu-isu lain yang penting buat rakyat, dari kasus korupsi wisma atlet dan Hambalang, isu BBM yang melambungkan harga-harga. Sungguh dahsyat kekuatan Lady Gaga," ujarnya kepada Tribunnews.com, Rabu (23/5/2012).
Menurutnya, sesuatu yang publik anggap kebetulan, pun bisa terencana alias ketidaksengajaan yang sistematis.
"Everything has to be planned. Semua isu ada yang mengarahkan, opini publik bukan tanpa rencana. Propaganda adalah salah satu senjata politik. Media pun bukan tanpa kepentingan, bahkan dalam kacamata politik, ilmu pun tak bebas nilai," kata Rieke.
Sebagai seorang seniman, katanya lagi, ada pesan yang ingin disampaikan pada publik. Ada misi dari karya seni. Seni, adalah alat yang paling baik untuk menyampaikan hal-hal yang perlu diketahui publik.
Lewat pendekatan seni, katanya lagi, orang tak akan merasa digurui.
"Penonton, para penikmat karya atau produk seni, diajak terlibat, dipengaruhi diarahkan agar peduli terhadap sebuah isu. Setidaknya itu yang jadi pertimbangan ketika saya memilih untuk berperan dalam sebuah sinetron atau film, atau ketika saya membuat puisi," katanya.
"Atas nama kebebasan berekspresi kita bisa mengatakan sah-sah saja orang mau membuat karya apa saja. Menghambat kreatifitas, saya sepakat, adalah pelanggaran HAM. Melarang sebuah pertunjukan sering dilakukan oleh pemerintah otoriter atau totaliter," Rieke mengingatkan.
Rieke sendiri mengaku bukanlah seorang penggemar Lady Gaga dan tidak ada keinginan sedikit pun untuk menonton konser Lady Gaga.
"Saya pun tidak akan melarang orang untuk menonton konser Lady Gaga," Rieke menegaskan.
Rieke kemudian mengajak bangsa yang berpikir, bukan sekedar mengunyah permen karet yang datang dari luar. Enak, tapi tak jelas manfaatnya apa.
Bukan sekedar senang tapi lantas tak bisa pisahkan makna antara kebebasan dan kesewenang-wenangan. Saya tidak sepakat dengan tindakan polisi moral.
"Tetapi saya juga ingin bertanya. Apakah sedemikian pentingnya untuk menonton Lady Gaga," kata Anggota Komisi IX DPR ini.
Harga tiket konser Lady Gaga, imbuhnya, tidak murah. Tapi orang datang berduyun-berduyun. Dalam benaknya, kemudian terbesit dua antrian, yang pertama antrian mengantri di pintu gerbang konser Lady Gaga, satu lagi antrian lagi orang berhimpit-himpitanan di gerbang lapak sembako murah.
"Dalam bayangan saya, ada dua perempuan seorang ibu kebingungan menghadapi anaknya yang ngambek karena tidak kebagian tiket konser Lady Gaga, seorang lagi seorang ibu yang kelimpungan mencari pinjaman untuk bayar biaya pengobatan anaknya yang sakit," katanya.
Dalam lamunan Rieke, ia melihat dua kerumunan orang. Sekelompok orang yang berkumpul menanti Lady Gaga pentas, sekelompok lagi keluarga korban sukhoi yang sedag melakukan tahlilan atau doa bersama atas meninggalnya anak, suami, istri, bapak, ibu, atau sahabat mereka.
Ada satu kelompok lagi, ribuan buruh yang mogok kerja menuntut kenaikan upah," Rieke menandaskan kembali.