Aksi Brutal Geng Motor
Ini Peran Anggota Kodam di Geng Motor
Kepala Penerangan Kodam Jaya, Kolonel Infanteri Adrian Ponto mengatakan bahwa 4 anggota Kodam Jaya terlibat dalam aksi brutal
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Penerangan Kodam Jaya, Kolonel Infanteri Adrian Ponto mengatakan bahwa 4 anggota Kodam Jaya terlibat dalam aksi brutal anggota geng motor, ikut keseluruhan aksi mulai dari perusakan mulai dari kawasan Jakarta Utara hingga ke Jakarta Pusat, pada Jumat (13/4/2012) dini hari lalu.
"Serda YP ikut semua kegiatan, dan sisanya Serda JT, Praka KM dan Pratu MK hanya ikut kumpul dan jalan bergerombolan," ujar Kapendam Jaya, Kolonel Infantri Adrian Ponto kepada wartawan di Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (20/4/2012).
Kolonel Adrian Ponto, juga menuturkan atas keterlibatannya, Serda YP bisa dikenakan sanksi pidana karena mengikuti keseluruhan aksi anarkis. Lebih jauh soal keterlibatannya dalam aksi perusakan masih harus didalami.
Saat ini, Kodam Jaya juga masih menyelidiki dari mana perintah untuk berkumpul itu berawal, dan apa tujuannya. Kemudian juga masih diselidiki kenapa empat anggota Kodam Jaya itu ikut terlibat.
Rangkaian peristiwa tersebut bermula saat Kelasi Arifin menjadi korban pengeroyokan geng motor di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara pada Sabtu (31/3/2012) malam. Saat itu, para pemuda itu merasa tidak terima ditegur Arifin. Arifin pun dihajar hingga akhirnya tewas dengan luka bacok di bagian punggung.
Belum berhenti sampai di situ, pada Jumat tanggal 13 April 2012 dini hari, ratusan pengendara bermotor tersebut kembali melakukan penyerangan ke delapan titik di Jakarta. Antara lain Warakas, belakang Pos Volker, Tanjung Priok dan Pramuka.
Dari penyerangan tersebut, satu orang pemuda bernama Anggie Darmawan meninggal dunia, sementara delapan lainnya mengalami luka-luka.