FITRA: Biaya Persiapan Rapat Presiden SBY Rp 546 Juta
Seknas Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) melansir alokasi anggaran rapat Presiden dan atau Wakil Presiden untuk 2012 Rp 30,1 miliar.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seknas Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) melansir alokasi anggaran rapat Presiden dan atau Wakil Presiden untuk 2012 mencapai Rp 30,1 miliar. Sebelum itu, ada anggaran Rp 546 juta yang digelontorkan Sekretaris Kabinet untuk sekadar alokasi persiapan rapat.
"Sebelum rapat dimulai, ada anggaran yang mubazir alias anggaran yang sia-sia, yaitu pada program di Sekretaris Kabinet yang harus menyiapkan materi sidang dan rapat lainnya yang dipimpin oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden serta rapat kerja Sekretaris Kabinet sebesar Rp 546.160.000," kata Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi, Jakarta, Jumat (20/4/2012).
Anggaran Rp 546 juta itu dipergunakan untuk sekadar penyiapan bahan-bahan sidang kabinet sebesar Rp 106.010.000, penyiapan bahan rapat atau pertemuan yang dipimpin Presiden dan/ atau Wakil Presiden sebesar Rp 61.932.000, dan pelaksanaan fungsi-fungsi yang diberikan oleh Deputi Bidang Persidangan Kabiner sebesar Rp 378.218.000.
Menurut Uchok, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 546 juta ini, jelas-jelas sebuah kegiatan yang sangat Mubazir. Dan sebenarnya, Sekretaris Kabinet bisa menghapuskan anggaran ini agar APBN Perubahaan 2012 tidak terlalu cepat habis atau terlalu membebankan APBN kita. "Semoga sebelum terbitnya DIPA baru, anggaran ini sudah dihapuskan," ujarnya.
Sebelumnya, FITRA melansir alokasi anggaran rapat Presiden dan atau Wakil Presiden untuk 2012 mencapai Rp 30,1 miliar. Menanggapi "hal tabu" itu, pihak Istana mengklarifikasi, bahwa nilai anggaran yang dimaksud adalah Rp 24,7 miliar. Beberapa saat kemudian, pihak Istana kembali mengkoreksi bahwa anggaran rapat-rapat tersebut hanya Rp 20 miliar.
Alih-alih pihak Istana menyebutkan anggaran sebesar itu lebih banyak untuk mempersiapkan bahan sidang kabinet yang didahului dengan analisa masalah dan kajian-kajian untuk dipaparkan menteri bersangkutan dalam rapat. Setelah itu ada penyusunan risalah, notulensi, dokumentasi, perluasan informasi hasil sidang, komunikasi pendukung kelancaran sidang serta pemantauan dan perjalanan dinas ke daerah terkait program MP3EI.
Namun, rupanya dengan data anggaran persiapan rapat presiden dan atau wapres Rp 546 juta dari FITRA kali ini, dalih yang disampaikan pihak Istana itu kurang beralasan.
( Abdul Qodir )