Cover Story Tribun Jakarta
Kecewa Terdelay Berkali-kali
Amarah jamaah umroh itu memuncak lantaran dibuat kecewa oleh pihak Batavia yang kembali menunda penerbangan ke Arab Saudi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekumpulan pria berbaju koko, berpeci, dan wanita berkerudung mengangkat suara keras-keras, melingkar di depan sebuah meja yang diduduki beberapa orang. Mereka bukan sedang melaksanakan pengajian, tapi melampiaskan kekesalan terhadap staf maskapai penerbangan Batavia Air yang duduk di balik meja.
Peristiwa itu terjadi di ruang tunggu penumpang untuk penerbangan internasional 2 D, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Sabtu (24/3/2012). Jarum jam saat itu menunjukkan pukul 13.30 WIB.
Amarah jamaah umroh itu memuncak lantaran dibuat kecewa oleh pihak Batavia yang kembali menunda penerbangan ke Arab Saudi. Bukan kali ini Batavia menunda penerbangan, sekitar 450 jamaah umrah PT Gema Shafa Marwa yang berpusat di Jakarta, dan PT Gelora Indah Perdanas di Kabupaten Janeponto, Sulawesi Selatan.
Dalam sehari, Batavia men-delay penerbangannya ke Jeddah, Arab Saudi, sampai tiga kali. Pertama, Batavia memastikan jamaah yang diangkut pesawat pengganti, Orient Thai, akan terbang pukul 06.00 WIB.
Janji itu tak terealisir. Lalu mundur pukul 10.00 sampai 11.30 WIB. Akhirnya penumpang masuk ke kabin pesawat Orient. Tak lama, pukul 13.00 WIB penumpang diminta turun karena ada kesalahan teknis.
Sejak itu penumpang geram setelah kembali ke ruang tunggu. Sampai magrib, penumpang bergantian menuntut kepastian soal penerbangan Orient yang notabene disewa Batavia. Beberapa ada yang menggebrak meja, mengumpat, sampai ada juga yang menimpali dengan kata-kata halus.
Karina Tri Saraswati (20), seorang jamaah, mengaku lelah karena harus menjaga anaknya, Zaidan yang masih berumur 2,5 tahun. Karina dan 12 keluarga ikut umrah. Mereka datang dari Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Saya capek, terutama karena membawa anak. Mereka (anak-anak) tidak seperti orang dewasa. Sekarang saja mereka sedang istirahat. Gara-gara delay, anak saya sempat menangis. Saya kasihan melihatnya capek," ujar ibu rumah tangga itu.
Berita selengkapnya dapat dibaca di Digital Newspaper Tribun Jakarta edisi siang, Minggu (25/3/2012). YOGI GUSTAMAN