Penembakan di Aceh
Suasana Mencekam, Komisi III DPR Kunker ke Aceh Besok
Komisi III DPR RI ingin mengetahui dan meminta informasi secara persis tentang kondisi di bumi Serambi Mekkah.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatnya eskalasi konflik di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dengan didahului banyak rentetan peristiwa penembakan membuat Komisi III DPR akan mengunjungi NAD.
Mereka ingin mengetahui dan meminta informasi secara persis tentang kondisi di bumi Serambi Mekkah.
"Kami lihat kondisi Aceh hari ini. Ada apa sebenarnya, kok terus terjadi penembakan, siapa penembaknya, apa motif dan apakah ada kaitannya pemilihan gubernur yang sebentar lagi akan digelar di Aceh," ujar Anggota Komisi III DPR, Bachruddin Nasori di gedung DPR, Jakarta, Selasa(10/1/2012).
Komisi III DPR sendiri kata Bachruddin akan bertolak ke NAD pada Rabu (11/1/2012) besok. Rencananya rombongan akan berada di sana hingga Kamis (12/1/2012).
"Kita akan minta penjelasan dan mencari info kepada Gubernur Provinsi Aceh, Kapolda, DPA (DPRD) Aceh," kata politisi PKB itu.
Adapun rombongan Komisi III DPR RI itu akan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III, Aziz Syamsuddin (FPG) dan jumlah anggota yang berangkat sebanyak 10 orang seperti Nasir Djamil (FPKS), Eddy Sadeli (FPD), Andi Rio Idris Panjalangi (FPDIP), Sayed Mauladi (FPKS), Adang Daradjatun (FPKS), Taslim (FPAN). Ahmad Yani (FPPP), Bachruddin Nasori (FPKB), Martin Hutabarat (FGerindra) dan Syarifuddin Sudding (FHanura).
Rombongan Komisi III DPR RI akan berangkat menuju Aceh pukul 06.45 WIB. Setiba di Aceh, pukul 10.00 WIB, rombongan akan langsung mengadakan pertemuan dengan Gubernur Provinsi Aceh, Irwandi Yusuf. Siangnya, Komisi III DPR RI akan mengadakan pertemuan dengan Kapolda Provinsi Aceh dan malamnya dengan DPRD Aceh.
Tanggal 12 Januari 2011, rombongan Komisi III DPR RI akan meninjau korban penembakan di rumah sakit Banda Aceh, tempat korban penembakan dirawat.
"Usai melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh, saya mengusulkan agar ditindaklanjuti dengan memanggil pihak-pihak terkait seperti Menko Polhukam, Kapolri, Mendagri untuk meminta klarifikasi,"jelas Bachruddin.
Dalam kesempatan itu, Bachruddin menyatakan, dirinya belum sepakat pernyataan Menko Polhukam Djoko Suyanto yang menyebutkan bahwa kasus yang terjadi di Aceh bernuansa politis.
"Jangan berkesimpulan dulu. Kalau menduga-duga tak ada masalah, kalau menjugde, bisa mengambangkan dan itu menyederhanakan masalah," kata anggota dari daerah pemilihan IX Jawa Tengah (Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegas/Slawi).