Ramadhan 2011
YLKI Sayangkan PT KAI Tak Sediakan Gerbong Khusus Motor
Kebijakan PT KAI yang tidak akan menyediakan gerbong khusus motor pada lebaran tahun ini disayangkan Yayasan Lembaga Konsumen
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan PT KAI yang tidak akan menyediakan gerbong khusus motor pada lebaran tahun ini disayangkan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). YLKI berpendapat seharusnya PT KAI tak hanya memikirkan kerugian lantaran tarif motor mudik lebih murah dibanding tarif motor regular.
Demikian disampaikan Ketua YLKI Husna Zahir yang mengatakan kebijakan tersebut sangat disesalkan mengingat pemerintah telah memberikan dana Publik Service Obligation (PSO) atau subsidi yang nilainya tahun ini lebih dari Rp 630 miliar.
"Saya mengharapkan pemerintah menegur direksi PT KAI, karena sebagai perusahaan plat merah seharusnya mereka mengawal keselamatan dan kenyamanan warga yang akan mudik lebaran," ujar Husna, Jumat (12/8/2011).
Dikatakannya, jika PT KAI menyediakan gerbong khusus motor maka akan mengurangi angka kecelakaan lalu-lintas di jalan raya. Menurutnya walaupun Menteri Perhubungan Freddy Numbery telah meminta PT KAI tetap menyediakan gerbong khusus motor, namun sampai sejauh ini pihak PT KAI mengaku belum ada permintaan resmi pemerintah.
Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional I, Mateta Rizalulhaq, mengatakan pihaknya memang tidak menyediakan gerbong khusus motor. Tetapi penumpang tetap bisa mengangkut motornya diatas kereta dengan kereta regular dengan tarif seperti barang cargo pada umumnya. Pada tahun lalu, ujarnya, disiapkan paket khusus yakni satu motor terdiri dari dua orang dewasa dan dua anak yang tarifnya kurang dari Rp 300 ribu.
Namun saat ini memakai tarif biasa, dimana motor dikenakan tarif sendiri dan pemiliknya membayar tersediri. "Kita memang belum menerima permintaan resmi dari pemerintah agar menyediakan kembali gerbong khusus motor. Dari pengalaman tahun lalu, dari delapan gerbong yang disiapkan dimana masing-masing gerbong berkapasitas 50 motor, hanya terisi 20 persen saja," imbuh Mateta.