Sabtu, 4 Oktober 2025

TKW Dipancung di Arab Saudi

DPR: 95 Persen TKI Bekerja Karena Keterpaksaan

Hampir semua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri berangkat karena adanya rasa keterpaksaan.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto DPR: 95 Persen TKI Bekerja Karena Keterpaksaan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Puluhan aktivis LSM pemerhati masalah tenaga kerja Indonesia (TKI) dan berbagai LSM lainnya berunjukrasa di depan Kedubes Arab Saudi Jakarta Timur mengecam hukuman pancung kepada tenaga kerja wanita (TKW), Ruyati binti Satubi, Selasa (21/6/2011). Unjukrasa yang juga diikuti putri sulung Ruyati, Een Nuraini, meminta pemerintah mengusir Dubes Arab Saudi. (tribunnews/herudin)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir semua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri berangkat karena adanya rasa keterpaksaan. Mereka pergi justru dengan beban yang tinggi.

"Suatu riset mengatakan mayoritas TKI kalau kita wawancara sabar, 95 persen pergi ke luar negeri karena keterpaksaan, meninggalkan keluarga itu beban bukan suatu kesenangan, pergi mencari kerja dengan beban penderitaan,"ujar Anggota Komisi IX DPR, Nur Suhud saat acara diskusi Polemik di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (25/6/2011).

Karena itulah, menurut Suhud kelanjutan pembangunan ekonomi di pedesaan harus terus menerus dilakukan agar para warganya tidak keluar bekerja untuk menjadi TKI. Suhud juga menilai adanya kegiatan besar-besaran dari TKI ini adalah untuk memutus Land Reform di pedesaan.

"Dorongan TKI besar-besaran bagian memutus land reform dan gerakan lainnya, "jelas Suhud.

Politisi PDI Perjuangan ini juga menyayangkan adanya Satgas dan Moratorium yang dibentuk pemerintah dalam hal ini Presiden. Ia melihat pembentukan itu percuma karena sudah banyak hal serupa yang dilakukan.

"Jangan sampai moratorium satgas, sudah 14 satgas, nanti satgas flu burung, jadi satgas burung flu," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved