Bom Bunuh Diri Cirebon
Masjid-masjid Ini Target Teroris -6 Habis
Bagian terakhir buku ini menjelaskan tentang ciri-ciri masjid yang dikhawatirkan menjadi sasaran teroris

Di antaranya apa yang dibangun oleh orang-orang kaya atau para tokoh berupa mesjid-mesjid khusus bagi mereka di dalarn benteng istana mereka dan rurnah mereka, di mana mereka melakukan shalat lima waktu bahkan shalat jum’at di dalamnya, dan tidak masuk ke sana kecuali orang-orang yang mereka sukai dan mereka izinkan.
Jadi ia itu bukan mesjid-mesjid kaum muslimin, akan tetapi ia termasuk mesjid dlirar yang wajib dilenyapkan dan dirobohkan serta jama’ahnya diperintahkan untuk berkumpul di mesjid-mesjid umum, dan mesjid-mesjid ini bukan mesjid-mesjid rumah yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, karena mesjid-mesjid itu adalah khusus bagi pemilik rumah yang rnana mereka di dalamnya melakukan shalat-shalat sunnah dan duduk di dalamnya untuk dzikir dan membaca Al Qur’an dan bukan untuk shalat fardlu, jum’ah dan jama’ah.
Ini adalah apa yang telah Allah subhaanahu wa ta’aalaa mudahkan dan hendaklah penganut islam mengetahui bahwa lenyapnya negara islam telah mendatangkan kepada dunia ini banyak keburukan, baik yang berkaitan dengan urusan dien maupun dunia.
Maka kita memohon kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa agar memberikan karunia DaulatuI Islam kepada kita yang di dalamnya Dia memuliakan wali-wali-Nya dan bala tentara-Nya serta di dalamnya Dia menghinakan musuh-musuh-Nya dan bala tentara syaitan. Wal Hamdu lillaahi Rabbil ’Alamiin.[6]
Di antaranya apa yang dibangun oleh orang-orang kaya atau para tokoh berupa mesjid-mesjid khusus bagi mereka di dalarn benteng istana mereka dan rurnah mereka, di mana mereka melakukan shalat lima waktu bahkan shalat jum’at di dalamnya, dan tidak masuk ke sana kecuali orang-orang yang mereka sukai dan mereka izinkan.
Jadi ia itu bukan mesjid-mesjid kaum muslimin, akan tetapi ia termasuk mesjid dlirar yang wajib dilenyapkan dan dirobohkan serta jama’ahnya diperintahkan untuk berkumpul di mesjid-mesjid umum, dan mesjid-mesjid ini bukan mesjid-mesjid rumah yang dilakukan oleh para sahabat
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, karena mesjid-mesjid itu adalah khusus bagi pemilik rumah yang rnana mereka di dalamnya melakukan shalat-shalat sunnah dan duduk di dalamnya untuk dzikir dan membaca Al Qur’an dan bukan untuk shalat fardlu, jum’ah dan jama’ah.
Ini adalah apa yang telah Allah subhaanahu wa ta’aalaa mudahkan dan hendaklah penganut islam mengetahui bahwa lenyapnya negara islam telah mendatangkan kepada dunia ini banyak keburukan, baik yang berkaitan dengan urusan dien maupun dunia.
Maka kita memohon kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa agar memberikan karunia DaulatuI Islam kepada kita yang di dalamnya Dia memuliakan wali-wali-Nya dan bala tentara-Nya serta di dalamnya Dia menghinakan musuh-musuh-Nya dan bala tentara syaitan. Wal Hamdu lillaahi Rabbil ’Alamiin.[6]
Termasuk contohnya adalah mesiid-mesjid yang dibangun para thaghut di penjara-penjara mereka dan dikelola di bawah program pembinaan mereka serta merekalah yang menentukan khathib dan para penceramahnya.
Mesti kita ketahui bahwa pembinaan yang dilakukan anshar thaghut di semua LP di negeri ini adalah pembinaan yang berdasarkan Pancasila sebagaimana yang tertuang di dalam landasan dasar pembinaan LP, sedangkan mesjid-mesjidnya adalah di bawah kendali pembinaan mereka.
Bentuk kemadlaratan yang mereka datangkan lewat mesjid dlirar mereka ini adalah penetapan keislaman mereka di hadapan para narapidana lewat lisan para penceramah dan khathib yang mereka tunjuk, penyeruan untuk taat kepada undang-undang thaghut, ajakan mereka untuk loyal kepada pemerintah kafir ini, dan penanaman pemahaman bahwa penerap an hukum thaghut yang dilakukan oleh para sipir itu tidaklah membatalkan keislaman, karena kalau seandainya mereka itu adalah orang-orang kafir, tentulah tidak akan mengelola mesjid dan tentu para ustadz itu menjelaskannya dan mengingkarinya, serta bentuk kemadlaratan lainnya. Ada hal unik: Di mihrab mesjid
LP Sukamiskin Bandung terdapat tulisan kaligrafi besar firman Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa: “Barangsiapa yang tidak memutuskan dengan apa yang Allah turunkan, maka mereka itulah orang-orang kafir.” (Al-Maaidah:44)
Namun ketika pandangan mata sudah buta dan mata hati telah tiada, rnaka hujjah apapun tidaklah Berguna…
Hal unik lainnya: Sering sekali kami mendengar dari pengeras suara rnesjid dlirar LP itu doa si khathib yang berasal dari Departernen Agama . Thoghut berkata di dalam doanya: Ya Allah menangkanlah pasukan mujahidin dan hancurkanlah barisan kaum musyrikin………” dengan bahasa arab, sedangkan para anshar thaghut itupun ikut mengamininya. Semoga Allah rnelaknat orang-orang kafir.(Pent).
Penterjemah berkata: Selesai diterjemahkan di pagi Kamis 11 Rajab 1428H di LP Sukamiskin Bandung UB 30).
Selesai
Berita Terkait
* Jawaban Oman Abdurrahman