Saat Timur Mengangkat Sendiri Tempat Duduknya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar yang menyebut Kapolri baru Jenderal Pol Timur Pradopo merupakan pribadi yang sederhana dan terbiasa berdikari ternyata bukan isapan jempol belaka. Kesederhanaan dan kemandirian itu, diperlihatkan langsung oleh mantan Kabaharkam Polri itu saat dirinya mengangkat dan menyediakan sendiri tempat duduknya dalam acara open house Kapolri yang digelarnya di rumah dinas Kapolda Metro Jaya.

Cerita bermula manakala Timur meladeni permintaan awak media yang ingin dirinya menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan mereka. Timur tampak serius dan antusias melakukan salah satu tugasnya, menjawab pertanyaan wartawan yang di antaranya pertanyaan seputar nasib kasus yang menimpa mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol Susno Duadji, kasus rekening gendut perwira Polri yang kembali menguap, dan tanggapanya seputar pelantikannya selaku Kapolri baru serta tugas-tugas yang akan dilakukannya dengan jabatan baru itu.

Sekitar 15 sampai 20 menit menghabiskan waktu bersama wartawan, Timur pun memilih menyudahi kegiatannya dengan wartawan itu. Membalikkan badan, mantan Kapolda Metro Jaya itu pun mengambil sikap hendak duduk untuk bergabung bersama delapan orang pejabat Polri, salah satunya Irwasum Polri Komjen Pol Nanan Sukarna, yang sudah lebih dahulu bercengkerama sembari menikmati hidangan di sebuah meja bundar yang dibelakangi Timur kala dirinya meladeni berbagai pertanyaan wartawan.

Apa lacur, Timur tak menemukan kursi tersisa baginya dapat duduk dan bergabung di meja tersebut. Tanpa terduga, Timur pun dengan sigap mengambil sebuah kursi tak bertuan yang berada tak jauh dari jangkauan tangannya. Kursi berbalut kain putih itu pun melayang berpindah tempat dalam satu hentakan tarikan tangan kanan Timur.

Namun itu belum cukup memuluskan niat Timur untuk duduk bergabung bersama dalam satu meja dengan delapan perwira Polri yang kini menjadi bawahannya itu. Meja bundar tersebut seakan enggan menyediakan sedikit "tubuhnya" untuk Timur menyilangkan kedua tangannya setelah duduk di kursi yang sudah diangkatnya sendiri itu.

Timur tak mau patah semangat. Tanpa mempedulikan statusnya yang merupakan pimpinan kedelapan orang yang sudah terlebih dahulu duduk di meja itu, Timur pun memegang paha seorang bawahannya tersebut dan "mendorongnya" seolah-olah menyiratkan perintah untuk menggeserkan kursinya sedikit.

Bawahan Timur yang masih termasuk pejabat tinggi Polri itu pun menuruti perintah Timur dengan menggeserkan posisi kursinya hingga kursi Timur akhirnya dapat berdiam. Timur melakukan aktivitas menyusupkan kursinya di antara dua kursi dari delapan kursi yang ada, juga seorang diri.

Tak cukup sebatas itu, Timur pun menunjukkan kesederhanaannya dengan menyambut, menyalami, dan menjamu semua tamunya yang hadir seorang diri. Puncaknya, dia bertindak laiknya ajudan Komjen Nanan Sukarna saat mengiringi Nanan meninggalkan pelataran halaman tempat digelarnya jamuan open house, menuju mobil dinas Irwasum tersebut. Timur bahkan merangkul bahu Nanan dalam perjalanan itu.

Keduanya berjalan pelan sembari bercengkerama dan berbincang-bincang di bawah payung hitam yang melindungi mereka dari tetes hujan dan menutup adegan itu dengan kecup mesra di kedua sisi pipi masing-masing. Timur semakin menunjukkan kesederhanaannya saat dirinya menyempatkan untuk menunggui Nanan dan mobilnya berlalu dari pelataran halaman rumah bernomor 49 itu.(*)