Minggu, 5 Oktober 2025

Perampokan Bank

Inilah Kronologis Perampokan Bank Mega Syariah

Tak ada yang menduga jika M Zaidan (29), nekad membobol Bank Mega Syariah cabang Pembantu Cideng seorang diri. Apalagi dilakukan siang hari..

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Inilah Kronologis Perampokan Bank Mega Syariah
IST
Ilustrasi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Tak ada yang menduga jika M Zaidan (29), pria asli asal Palembang, ini nekad membobol Bank Mega Syariah cabang Pembantu Cideng seorang diri. Apalagi aksi nekadnya itu dilakukan siang hari saat suasana sekitar sangat ramai.

Perwakilan Bank Mega Syariah Kantor Pusat, Harno, menuturkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.

Kala itu, Zaidan masuk ke bank dengan menggunakan masker penutup muka dan langsung menemui customer service untuk menanyakan tentang program deposito.

"Saat itu sedang mati lampu, pelaku langsung mendatangi bagian customer service," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian Kawasan Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (21/7/2010).

Customer service sempat curiga atas perilaku Zaidan yang menutup mukanya dengan masker, namun saat ditanya ia mengaku sedang terkena flu.

Harno mengatakan, saat itu satpam sedang memperbaiki generator listrik di lantai 4 karena listrik padam. Pelaku, di saat bersamaan pura-pura izin ke toilet untuk buang air kecil.

Melihat situasi sepi, Zaidan langsung beraksi menodongkan sebilah pisau  kepada teller untuk memberikan uang. Akan tetapi, saat itu safety box di meja teller kosong.

"Pelaku minta teller untuk menunjukkan di mana tempat uang disimpan. Akhirnya diajaklah ia ke atas sambil menodongkan sebilah pisau," jelas Harno.

Ketika tiba di atas, teller dan pelaku kemudian bertemu dengan petugas keamanan yang sedang memperbaiki genset agar listrik menyala.

Tapi, para satpam bukannya melakukan perlawanan, mereka malah tunduk kepada pelaku saat diancam dengan pisau.

Di tempat terpisah, seorang customer service yang berada di lantai bawah mencoba menghubungi pihak kepolisian.

Setelah berhasil mendapatkan uang tunai Rp 200 juta, Zaidan pun kabur. Namun di saat yang sama aparat kepolisian sudah menunggu dan bersiaga di luar kantor Bank Mega Syariah.

Anehnya, Zaidan tidak sama sekali menggunakan kendaraan bermotor atau sejenisnya saat mencoba melarikan diri. Bahkan, ia hanya berjalan kaki santai saat polisi menyergapnya.

"Pelaku kabur ke arah Jalan Brantas, polisi sudah siaga di situ, dia coba kabur, tapi polisi mengeluarkan tembakan ke udara, lalu pelaku ditembak di kaki, masih bisa berdiri, habis itu ditembak lagi, " jelasnya.

Tembakan tersebut, menurut penuturan Harno, membuat Zaidan akhirnya dapat dilumpuhkan untuk kemudian polisi berhasil membekuknya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved