Tragedi Mei 1998
Tragedi Mei 98 Masuk Materi Sejarah Kurikulum Sekolah
Tragedi Mei 1998 sudah sewajarnya dimasukkan dalam materi sejarah dalam kurikulum sekolah. Demikian rekomendasi Komnas perempuan dalam peringatan 12 tahun Tragedi 12 Mei 1998 saat konferensi pers di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/5).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tragedi Mei 1998 sudah sewajarnya dimasukkan dalam materi sejarah dalam kurikulum sekolah. Demikian rekomendasi Komnas perempuan dalam peringatan 12 tahun Tragedi 12 Mei 1998 saat konferensi pers di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/5).
Komisi Nasional Anti Kekerasan (Komnas Perempuan) memperingati tragedi tersebut dengan tajuk "Mengingat Tragedi Mei 1998, membangun kekuatan baru meneguhkan pemenuhan hak korban."
Rekomendasi yang tak kalah penting adalah menghimbau masyarakat untuk menuntut kehadiran korban di hadapan publik serta mendorong pemerintah untuk segera mengungkap kasus tersebut.
Meski sudah dua belas tahun berlalu, serta komitmen dari berbagai pihak termasuk Presiden SBY. Hingga kini berbagai fakta tentang kerusuhan tersebut masih saja buram.
"Salah satunya adalah karena ada aktor intelektual yang merupakan bagian dari pemerintahan" tutur wakil ketua Komnas Perempuan, Desti Murdjiana kepada Tribunnews.com.
Lebih lanjut ia juga menghimbau kepada segenap elemen masyarakat agar jangan sampai melupakan kasus Mei 98, karena banyak fakta yang belum terungkap. Menurutnya seharusnya Indonesia bisa belajar banyak.
Komnas Perempuan adalah lembaga negara independen yang dibangun atas desakan masyarakat pada pemenuhan tanggung jawab negara atas perkosaan dan kekerasan seksual lainnya yang terjadi dalam Mei 98. (*)