Selasa, 7 Oktober 2025

Saksi Hidup Cerita Mencekamnya Suasana Lubang Buaya pasca G30S/PKI: Truk Tentara Masuk Kampung

Muhammad Yasin (72) saksi kecil G30S/PKI ingat suasana mencekam Lubang Buaya 1965 yang mirip adegan film Pengkhianatan G30S.

Editor: Glery Lazuardi
Istimewa
Sampul Film 'Pengkhianatan G 30 S PKI'. 

Film Pengkhianatan G30S/PKI karya Arifin C. Noer ditayangkan wajib setiap 30 September selama era Orde Baru.

Film ini menjadi alat propaganda negara untuk membentuk persepsi publik tentang peristiwa tersebut.

Bagi Muhammad Yasin (72), menonton film Pengkhianatan G30S/PKI di era Orde Baru bukan sekadar tontonan wajib setiap 30 September. 

Film Pengkhianatan G30S/PKI adalah sebuah film dokumenter-dramatis sejarah Indonesia yang disutradarai oleh Arifin C. Noer dan diproduksi oleh Pusat Produksi Film Negara (PPFN). 

Film ini dirilis pada 1984 dan menggambarkan versi resmi pemerintah Orde Baru tentang peristiwa Gerakan 30 September 1965, yang disebut sebagai kudeta oleh PKI.

Film ini mengisahkan penculikan dan pembunuhan 7 perwira tinggi TNI AD oleh kelompok yang dikaitkan dengan PKI. Menampilkan adegan-adegan dramatis seperti latihan militer Gerwani, penggerebekan rumah warga, dan pembuangan jenazah ke Lubang Buaya.

Film ini menjadi tayangan wajib setiap 30 September selama era Orde Baru, sebagai bagian dari pendidikan ideologi dan propaganda anti-komunis.

 Pemeran tokoh-tokoh militer dan sipil dilakukan oleh aktor profesional, dengan narasi yang mengikuti versi sejarah resmi saat itu.

Layar televisi yang menayangkan adegan-adegan kelam itu justru mengembalikan ingatannya pada masa kecil.

Yasin mengalami langsung peristiwa berdarah itu.

Secara singkat, G30S/PKI merupakan peristiwa kudeta yang terjadi pada malam 30 September – dini hari 1 Oktober 1965, di mana sejumlah perwira tinggi TNI Angkatan Darat diculik dan dibunuh, lalu jasadnya dibuang ke sebuah sumur di kawasan yang kemudian dikenal sebagai Lubang Buaya di Jakarta Timur.

Partai Komunis Indonesia (PKI) disebut-sebut sebagai dalang di balik kudeta itu.

“Waktu kecil saya memang lihat sendiri suasana kampung saat itu. Begitu nonton filmnya, kok banyak yang mirip dengan yang saya alami,” ujar Yasin saat wawancara eksklusif dengam TribunJakarta.com, Senin (29/9/2025).

Yasin memang warga asli Lubang Buaya, Jakarta Timur. Rumahnya tak jauh dari lokasi yang saat ini jadi Monumen Pancasila Sakti.

Saat peristiwa G30S itu meletus, Yasin masih kelas 3 Sekolah Rakyat. 

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved