Sabtu, 4 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

5 Fakta Puluhan Siswa SDN Gedong 01 Jakarta Timur Keracunan MBG

Sebanyak 20 siswa SDN Gedong 01 di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengalami keracunan setelah menyantap menu program MBG.

Warta Kota/Miftahul Munir
KERACUNAN MBG - Sebanyak 20 siswa SDN 01 Gedong, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur diduga keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (30/9/2025). Dari pantauan di lokasi sekira pukul 10.30 WIB, suasana di sekolah sudah sepi, dan guru-guru terlihat berada di depan kelas. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 20 siswa SDN Gedong 01 di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengalami keracunan setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (30/9/2025).

Sejumlah pihak pun telah memberikan keterangan terkait kejadian ini, sebagai berikut.

1. Bau Menu MBG Tak Sedap

Plt Kepala SDN Gedong 01 Kurniasari mengatakan, secara aroma terdapat bau tidak sedap pada menu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku dapur pemasok makanan.

"Iya (ada bau tidak sedap), ada (tercium) dari mie goreng, telurnya sedikit. (mengenai basi atau tidak) saya tidak bisa mengatakan seperti itu," kata Kurniasari di Jakarta Timur, dilansir TribunJakarta.com, Selasa.

Mie dan telur goreng itu termasuk menu MBG yang disajikan pihak SPPG kepada para murid SDN Gedong 01, selain tahu Sumedang, oseng sawi, wortel, dan buah stroberi. 

Bukan hanya bau, Kurniasari menyatakan bahwa secara kasat mata tekstur menu yang disajikan berbeda, di antaranya karena mie goreng diberikan pihak SPPG tampak berlendir.

"Tekstur berbeda, ada yang (berlendir). Sebelumnya pernah ada menu mi (MBG) juga, kalau tidak salah tiga kali dan sebelumnya tidak ada masalah (dampak kesehatan)," ujarnya. 

Menurut Kurniasari, dari 20 murid yang diduga mengalami keracunan, lima di antaranya sempat dibawa ke RSUD Pasar Rebo untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. 

Akan tetapi, mereka tidak sampai menjalani rawat inap karena beberapa saat setelah mendapat penanganan kondisinya sudah membaik dan diperbolehkan tim medis untuk pulang. 

"Karena belum ada statement (keterangan) apapun dari Puskesmas maupun Dinas Kesehatan, maka dari pihak sekolah tidak bisa mengatakan kalau itu adalah keracunan," tuturnya.

Baca juga: Mahfud MD Bilang Program MBG Tak Punya Dasar Hukum Jelas, Perlu Peraturan Tegas

2. MBG di SDN Gedong 01 Dihentikan Sementara

Akibat insiden ini, pemberian MBG di SDN Gedong 01 dihentikan sementara.

Kurniasari mengatakan, pemberian MBG dihentikan hingga hasil uji laboratorium sampel menu makanan MBG untuk memastikan penyebab kasus rampung.

"Tidak (diberikan) sementara. Tadi dari pihak Puskesmas sudah datang mengambil sampel, berikut juga dengan muntahan (siswa)," kata Kurniasari di Jakarta Timur, Selasa.

Setelah kejadian keracunan, tim medis dari pihak Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi anak-anak.

Tim medis Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo juga sudah mengambil sampel makanan dan muntahan para siswa untuk selanjutnya dilakukan uji laboratorium memastikan penyebab kejadian.

"Karena belum ada statement (keterangan) apapun dari Puskesmas maupun Dinas Kesehatan maka dari pihak sekolah tidak bisa mengatakan kalau itu adalah keracunan," ujarnya.

3. Gubernur Jakarta Buka Suara

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung enggan berkomentar panjang mengenai kasus ini.

Ia berdalih belum mengetahui pasti detail dari peristiwa tersebut.

“Saya baru tahu ya, saya baru mendengar sekarang,” ucapnya saat ditemui di Taman Bugar, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini memilih tak banyak berkomentar karena belum memperoleh laporannya.

“Kalau saya komentar nanti salah,” tutur Pramono.

4. Wartawan Dianiaya

Sebanyak dua wartawan dianiaya pegawai SPPG Gedong 2 saat meliput kasus keracunan MBG di SDN 01 Gedong.

Ada dua wartawan yang menjadi korban, Miftahul Munir dari surat kabar harian Warta Kota serta Rizki Fahluvi, dari stasiun televisi MNCTV.

Awalnya, sejumlah wartawan berusaha meliput SPPG pemasok MBG untuk SDN 01 Gedong.

Ketika itu pada pukul 10.30 WIB, suasana di sekolah sudah sepi dan guru-guru terlihat berada di depan kelas.

Sejumlah orang tua tampak sedang menunggu anaknya pulang sekolah di parkiran dalam SDN 01 Gedong.

Saat SPPG Gedong 2 dihampiri, pegawai SPPG tersebut bertindak represif dan mengusir wartawan.

Awak media yang mengambil video di luar SPPG kemudian dihampiri pegawai SPPG tersebut.

“Enggak lama saya lihat ada mobil SPPG Gedong 2 datang, kemudian saya ambil video dan si bapak itu ngelarang. Saya bilang, ini area publik, di luar area SPPG, enggak bisa larang-larang,” ucap Munir.

Setelah rombongan awak media mundur dan hendak meninggalkan lokasi, ternyata mereka dihampiri oleh pegawai SPPG tadi.

Tiba-tiba saja wartawan Warta Kota kemudian diduga dicekik oleh oknum pegawai SPPG dan awak media lainnya dari MNC TV bahkan hampir kena tinju. 

“Pas sudah dijelasin, saya mau pergi ke SPPG Gedong 1 tapi tiba-tiba bapak yang tadi sudah kepalkan tangannya mau pukul saya, terus tiba-tiba malah cekik saya dan rekan saya,” ucap Munir.  

Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 12.20 WIB.

"Saya semata-mata mencari berita, tidak ada niat sama sekali menyerang siapa pun atau maksud lain yang melanggar kode etik jurnalistik," tuturnya.

Munir telah lapor ke polisi dan sudah diambil visum adanya dugaan tindak kekerasan tersebut.

5. Polisi Periksa 5 Saksi

Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Kapolsek Pasar Rebo, AKP I Wayan Wijaya mengatakan hingga kini sudah ada lima orang saksi dimintai keterangan terdiri dari SPPG dan pihak sekolah.

"Dari pihak SPPG ada tiga orang yang kita mintai keterangan, yang memasak (makanan) dan pengantar makanan," kata Wayan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa.

Sedangkan dari pihak SDN Gedong 01, ada dua orang yang dimintai keterangan, yaitu kepala sekolah dan seorang guru yang mengetahui kejadian tersebut.

Lantaran masih proses pemeriksaan, Polsek Pasar Rebo belum dapat memastikan penyebab hingga 20 siswa mengalami sakit kepala, mual, hingga muntah usai menyantap MBG.

"Kalau tadi kita perhatikan mie-nya (menu MBG) ada yang kering dan ada yang basah. Jadi yang setengah matang kering tidak berbau, tapi yang masak terlalu lama ada indikasi bau," ujarnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Gubernur Jakarta Pramono Irit Bicara Soal Perkara 20 Siswa SDN Gedong 01 Pasar Rebo Keracunan MBG.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Bima Putra/Dionisius Arya)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved