Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN
Otak Penculikan Kacab Bank BUMN Dapat Informasi Rekening Dormant dari S, Polisi Lakukan Pengejaran
Tersangka otak penculikan, C alias Ken, mendapatkan informasi soal rekening dormant dari rekannya berinisial S, polisi melakukan pengejaran.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Wira hanya mengatakan, tersangka C alias Ken belum sepenuhnya kooperatif dan masih tertutup dalam pemeriksaan.
"Sampai sekarang belum diketahui karena C alias K masih tertutup dari hasil pemeriksaan belum terbuka," ungkap Wira.
"Sejauh ini belum ada keterlibatan karyawan bank BUMN, kami akan melakukan cek ulang kembali, artinya kami komitmen siapapun yang terlibat akan kami proses dengan aturan yang berlaku," terangnya.
Korban Dipilih Secara Acak
Wira juga menyebut, korban dipilih secara acak, hanya berdasarkan selembar kartu nama.
“Kacab Bank ini dijadikan korban, ini dipilihnya secara random dan para tersangka ini punya kartu namanya saja awalnya, jadi tidak ada yang kenal dengan korban,” katanya.
Namun, pernyataan itu menimbulkan tanda tanya besar.
Sebab, fakta-fakta yang terungkap dalam penyidikan justru menunjukkan adanya skema penculikan yang terstruktur, melibatkan dana operasional, pembagian peran, dan transaksi pembayaran.
Penyidikan mengungkap bahwa tersangka C alias Ken adalah otak perencana yang memiliki akses terhadap data rekening dormant.
Ken disebut menggandeng DH, yang berperan sebagai penghubung lapangan, untuk menyusun rencana penculikan secara sistematis.
Tujuannya bukan sekadar menculik, melainkan memaksa korban menggunakan otoritasnya sebagai kepala cabang bank untuk memindahkan dana ke rekening penampung yang telah disiapkan.
Karena beberapa kepala cabang sebelumnya menolak bekerja sama, mereka beralih ke metode paksa - dan Ilham Pradipta menjadi target setelah DH menerima selembar kartu nama dari rekannya.
“Berdasarkan keterangan saudara DH, ini merupakan salah satu orang yang mencari dan dia juga minta kepada temannya kira-kira apakah ada kenalan Kacab Bank, dan temannya hanya memberikan kartu nama sehingga dari situ dilakukan pembuntutan,” papar Wira.
Baca juga: Peran Satu Tersangka Penculikan-Pembunuhan Kacab Bank BUMN yang Masih Buron, Total Ada 16 Tersangka

2 Oknum TNI Terlibat
Danpomdam Jaya, Kolonel CPM Donny Agus Priyanto, mengungkapkan dua oknum anggota TNI yakni Kopda FH dan Serka N terlibat dalam kasus ini.
Mereka diberikan uang sebesar Rp100 juta untuk melakukan penculikan terhadap korban.
Atas perbuatannya itu, keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.