Diplomat Muda Tewas di Menteng
5 Misteri di Balik Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan
Diplomat Arya Daru ditemukan tewas di Menteng. Jenazah dililit lakban, makam diacak-acak, amplop misterius dikirim ke keluarga.
TRIBUNNEWS.COM - Kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan, masih diselimuti tanda tanya besar. Arya ditemukan tewas di indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, dengan kepala terlilit lakban pada Selasa 8 Juli 2025 pagi.
Sejak itu, keluarga mengungkap sejumlah kejanggalan, mulai dari kondisi jenazah yang tidak wajar, makam yang diacak-acak oleh orang tak dikenal, hingga kiriman amplop misterius berisi simbol aneh.
Lima misteri ini menjadi sorotan publik dan menambah tekanan terhadap pihak kepolisian untuk mengungkap fakta sebenarnya.
Kondisi Jenazah Arya Daru yang Dianggap Tidak Wajar
Arya ditemukan tewas di kamar indekosnya, Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil No. 22, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa pagi, 8 Juli 2025 sekitar pukul 08.10 WIB.
Wajah Arya tertutup plastik, kemudian dililit lakban kuning secara rapat. Jenazah ditemukan dalam posisi sudah kaku, dan pintu kamar terkunci dari dalam.
Polda Metro Jaya menyatakan bahwa Arya meninggal karena mati lemas, dan tidak ditemukan unsur tindak pidana. Polisi menyimpulkan kematian sebagai bunuh diri, berdasarkan hasil autopsi dan penyelidikan ilmiah.
Pihak keluarga menilai kondisi jenazah sangat tidak lazim untuk kasus bunuh diri. Mereka mempertanyakan bagaimana seseorang bisa melilit kepalanya sendiri dengan lakban dan plastik secara rapat hingga menyebabkan kematian.
Karena kejanggalan tersebut, keluarga meminta agar penyelidikan ditarik ke Mabes Polri dan bahkan mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK karena merasa diteror dan tidak aman
Makam Diacak-acak oleh Sosok Misterius
Penasihat hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, membeberkan dua fakta pascameninggalnya Diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan.
Sebagaimana diketahui, Daru, sapaan akrab, ditemukan meninggal dunia dalam keadaan kepala terlilit lakban di Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/9/2025) pagi.
Jenazah Daru kemudian dimakamkan di pemakaman Sunten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (9/7/2025).
Nicholay mengungkapkan fakta pertama yakni makam almarhum sempat dicak-acak oleh orang tak dikenal.
Penjaga kuburan tempat pemakaman Sunten mengetahui makam almarhum Daru sudah dalam keadaan diacak-acak pada 26 Juli 2025.
"Sebelum itu, pada tanggal 15 Juli 2025, istri dan anak-anak melakukan ziarah ke makam almarhum Daru. Di situ, kuburan almarhum masih bagus, masih banyak bunga dan bunga rantai. Tapi, pada 26 Juli 2025, keluarga dapat laporan dari pejaga kuburan bahwa makam almarhum seperti diacak-acak," ungkapnya, kepada Tribunjogja.com, Senin (15/9/2025).
Akhirnya, pada 27 Juli 2025, istri almarhum Daru mengunjungi makam almarhum Daru dan melihat bahwa benar, makam tersebut sudah diacak-acak.
Bahkan, di dekat nisan almarhum Daru, terdapat bunga mawar putih. Lalu, bunga rampai di atas makan, sudah tidak ada lagi.
"Akhirnya, keluarga merasa aneh. Kenapa, kuburan seperti itu, seperti habis digali, diacak-acak. Kami tidak tahu siapa yang melakukan. Kalau kami tahu (pelaku pengacak-acak malam almarhum Daru), kami akan melakukan langkah hukum. Kami kan tidak tahu siapa yang melakukan hal itu," beber Nicholay.
Pihaknya sudah menyampaikan bukti-bukti yang ada terkait meninggalnya almarhum Daru ke pihak kepolisan.
Selain itu, pihaknya juga sempat meminta audiensi dengan pihak kepolisian, akan tetapi belum mendapatkan tanggapan. Bahkan, pihaknya pun belum dapat SP2HP dari Polda Metro Jaya.
"Dari awal laporan polisi, sampai terjadi gelar perkara, sampai konferensi pers yang dilakukan oleh Polda (Polda Metro Jaya) itu belum pernah keluarga diberikan (SP2HP) sampai detik ini," jelas Nicholay.
Selain itu, Nicholay juga mengungkapkan fakta lain terkait meninggalnya Daru.
Di mana, keluarga almarhum Daru sempat mendapatkan amplop cokat misterius yang dikirim dan dibawa oleh seorang laki-laki misterius.
Amplop itu diberikan oleh pria misterius kepada pembantu rumah tangga almarhum Daru di rumah duka pada saat pengajian/tahlilan atau sehari setelah prosesi pemakaman almarhum Daru.
"Pria misterius itu memberikan amplop coklat kepada pembantu rumah tangga almarhum dengan pesan bahwa ini untuk almarhum. Kemudian, pembantu rumah tangga itu menyerahkan (amplop coklat) ke keluarga almarhum," ucapnya.
Setelah diterima oleh pihak keluarga almarhum Daru, amplop itu dibuka dan diketahui terdapat tiga benda seperti gambar bunga kamboja, hati atau love, dan bintang.
Tiga benda tersebut terbuat dari styrofoam gabus putih, tidak diberi warna tambahan, dan terpotong sangat rapi. Amplop itu pun telah diberikan ke pihak kepolisian.
"Sampai hari inipun tidak ada perkembangan itu. Jadi, kan ada dua pristiwa ya yang aneh. Kami juga sudah bertemu dengan Kementerian Luar Negeri pada 8 September 2025. Kami sudah berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri dan pada prinsipnya, Menteri Luar Negeri sangat mendukung untuk melakukan penyelidikan lanjutan mengungkap peristiwa kematian almarhum Daru," urainya.
Amplop Cokelat Misterius: Simbol Aneh Usai Pemakaman Arya Daru
Amplop cokelat diterima pada 9 Juli 2025, sehari setelah pemakaman Arya Daru, saat keluarga menggelar pengajian di rumah duka di Yogyakarta.
Amplop diserahkan oleh seorang pria tak dikenal kepada asisten rumah tangga (ART) keluarga. Pria tersebut hanya mengatakan bahwa amplop itu “untuk almarhum” lalu pergi tanpa menjelaskan identitasnya.
Di dalam amplop terdapat tiga simbol yang terbuat dari gabus putih (styrofoam), dipotong rapi tanpa warna tambahan:
Bunga kamboja
Simbol hati (love)
Simbol bintang
Keluarga belum mengetahui arti dari simbol-simbol tersebut. Amplop telah diserahkan kepada pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kompolnas mengonfirmasi telah melihat foto isi amplop dan menyarankan agar barang bukti diserahkan ke polisi. Sementara itu, LPSK menerima permohonan perlindungan dari keluarga karena merasa diteror
Ponsel Arya Daru Hilang dan Aktif Kembali: Fakta yang Memicu Kecurigaan
Handphone hilang diplomat Arya Daru Pangayunan rupanya sempat kembali aktif hingga membuat sang istri terkejut.
Temuan ini menambah temuan kejanggalan di balik misteri tewasnya sang diplomat muda.
Hal ini diungkapkan oleh kakak ipar almarhum, Meta Ayu Thereskova.
Dia baru bisa berani bicara terkait hal ini setelah pihak keluarga melewati masa berduka yang berat.
Ini pun menjadi alasan kenapa Meta Ayu baru muncul ke publik.
"Iya kan kita masih masa berduka ya, jadi kita menghormati, kan ada dua keluarga besar gitu, jadi setelah ini 40 hari baru kita bisa menata seperti itu," kata Meta Ayu dikutip dari Youtube Sindonews, Kamis (21/8/2025).
Dia mengungkap bahwa handphone Arya Daru sempat aktif setelah almarhum ditemukan meninggal dunia.
Saat hilang kontak pada 7 Juli 2025 malam, chat sang istri ke Arya Daru tak terkirim dengan tanda centang satu.
Kemudian setelah keesokan harinya setelah korban ditemukan tewas, chat tak terkirim itu mendadak terkirim atau centang dua, yang artinya HP Arya Daru sempat aktif.
Namun setelah polisi menyatakan bahwa HP utama Arya Daru hilang dan belum ditemukan, istri Arya Daru heran.
"Dia (Pita) sempat heran juga. Jadi sekitar jam 10.00 itu dia melihat, loh kok centang dua gitu. Jam 10.00 pagi," kata Meta Ayu.
"Jadi jam 10.00 itu kok sudah centang dua. Nah, dia pikir, Pita pikir, itu oh mungkin handphone-nya itu sudah dibuka oleh polisi, hanya berpikir sederhana itu saja," imbuhnya.
Kejanggalan lain justru lebih mengejutkan istri Arya Daru.
Yaitu akun sosial media Instagram Arya Daru kembali aktif baru-baru ini setelah sekitar sebulan korban ditemukan tewas.
"Jadi itu masih baru sekali, sekitar dua tiga hari yang lalu gitu," kata Meta Ayu.
"Adik saya itu ngecek ngelihat Instagram suaminya itu di DM-nya, dia kaget, 'loh kok DM-nya aktif ?', karena kan itu ada tandanya hijau itu," imbuhnya.
Meta Ayu pun mencoba mengecek sendiri akun Instagram Arya Daru.
Ternyata benar, akun Arya Daru sempat aktif digunakan oleh seseorang.
"Kemudian saya ngecek, saya sendiri ngecek ke Instagram-nya Daru, di situ tulisannya aktif tujuh menit yang lalu," kata Meta Ayu.
Meta menjelaskan, Pita ini juga mengetahui password semua akun sosial media milik Arya Daru suaminya.
Namun kini istrinya itu sudah tak bisa lagi login menggunakan akun suaminya tersebut.
"Itu yang bikin, ini siapa yang anu gitu? Siapa yang apa yang pegang akunnya ini ?," ungkap Meta Ayu.
Keluarga Arya Daru Belum Terima SP2HP dari Polisi
Hingga pertengahan September 2025, pihak keluarga Arya Daru menyatakan belum menerima SP2HP dari Polda Metro Jaya sejak laporan awal kematian pada 8 Juli 2025.
Dalam surat resmi yang dikirim ke Kapolri pada 28 Agustus 2025, kuasa hukum keluarga menyebut bahwa tidak ada penjelasan tertulis dari kepolisian terkait perkembangan penyelidikan, termasuk hasil gelar perkara dan konferensi pers yang telah dilakukan.
Ketiadaan SP2HP membuat keluarga merasa tidak dilibatkan secara transparandalam proses hukum. Mereka juga mengaku kesulitan memahami arah penyelidikan dan mempertanyakan kesimpulan polisi yang menyebut kematian Arya sebagai bunuh diri.
Keluarga telah meminta agar kasus ditarik ke Mabes Polri, mengajukan perlindungan ke LPSK, dan bahkan meminta dukungan dari Kementerian Luar Negeri serta TNI untuk mendorong penyelidikan yang lebih menyeluruh.
SP2HP adalah hak dasar pelapor dalam proses hukum. Ketika tidak diberikan, publik dan keluarga berhak mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas penyidikan.
Diplomat Muda Tewas di Menteng
Kuasa Hukum Arya Daru Minta Rapat Dengar Pendapat Dengan Komisi III DPR |
---|
Misteri Kematian Arya Daru: HP Diplomat Kemlu Sempat Aktif Usai Wafat, Polisi Buka Ruang Informasi |
---|
Kapolri Jawab Desakan Keluarga Arya Daru: Penyelidikan Kematian Sang Diplomat Libatkan Tim Eksternal |
---|
Kasus Diplomat Arya Daru Masih Diusut, Polisi: Informasi Sekecil Apapun Ditampung Penyelidik |
---|
Yakini Arya Daru Pangayunan Tidak Bunuh Diri, Kuasa Hukum Keluarga: Dia dalam Posisi Gembira |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.