Usulan Integrasi Koridor Logistik Kian Menguat, Tarif Tol JTCC Bisa Lebih Terjangkau
Tarif Tol Cibitung-Cilincing yang tinggi membuat perusahaan jasa logistik enggan menggunakannya dan lebih memilih jalur macet yang tidak berbayar
Pada kesempatan terpisah, Kompol Sandy Titah Nugraha, S.I.K., Kepala Induk Turangga 05 Korlantas Polri Induk PJR Cikampek, turut menyatakan potensi JTCC dalam mengurai kemacetan.
“Integrasi koridor wilayah logistik antara Tol Cibitung - Cilincing dengan jaringan tol lainnya seperti Japek akan membantu pemerataan lalu lintas logistik," kata dia.
"Tidak hanya memperlancar arus ke Pelabuhan Tanjung Priok, tetapi juga mengurai kepadatan di titik-titik krusial seperti Simpang Susun Cikunir yang selama ini menjadi titik temu kemacetan. Efisiensi ini akan sangat membantu bagi para pelaku logistik dan pengguna jalan secara umum.”
Baca juga: Bayar Utang, Pelindo Bakal Lepas 65 Persen Saham Jalan Tol Cibitung-Cilincing
Ia menyoroti tarif JTCC yang masih menjadi kendala bagi pengendara kendaraan logistik.
“Terdapat paradigma blocking yang sudah tertanam pada pengemudi truk logistik, yang membuat mereka tetap memilih jalur yang yang lebih jauh seperti JORR 1 karena lebih murah."
"Sayangnya, dengan perhitungan operasional pengendara truk sumbu 3 ke atas, tarif Tol Cibitung - Cilincing masih menjadi kendala utama.”
Integrasi koridor wilayah logistik merupakan upaya menciptakan sistem jalur logistik yang terhubung secara strategis antar kawasan industri, pusat distribusi dan pelabuhan.
Selain meningkatkan kelancaran pengiriman barang, integrasi ini juga memungkinkan adanya penyesuaian dan penyelarasan tarif tol agar lebih terjangkau dan kompetitif.
Menanggapi kebutuhan integrasi koridor wilayah logistik dari para pelaku logistik, Dody Hanggodo, Menteri Pekerjaan Umum (PU) juga telah menyampaikan rencana untuk melakukan pengecekan terhadap tarif JTCC yang dinilai terlalu mahal.
“Pemerintah harus memahami kondisi riil di lapangan. Jika volume kendaraan di sebuah ruas tol sedikit dan jalan arteri tetap padat, maka penyebab utamanya kemungkinan besar adalah tarif tol yang terlalu mahal," kata Mahendra.
Kondisi ini menunjukkan bahwa infrastruktur baru belum optimal mendukung peralihan arus logistik.
"Karena itu, diperlukan intervensi pemerintah untuk mendorong efisiensi distribusi barang, baik dari sisi waktu tempuh maupun biaya operasional agar jalur logistik dapat berjalan lebih efektif,” lanjut Mahendra. (tribunnews/fin)
Ketua RW 06 Kebon Bawang Ungkap asal Penjarah Rumah Ahmad Sahroni: Ada yang Dari Tangerang |
![]() |
---|
Ibunda Ungkap Tak Ada Orang yang Datang Beli Jam Richard Mille Ahmad Sahroni yang Dibawa Anaknya |
![]() |
---|
Ibunda Mengaku Kaget Saat Tahu Putranya Bawa Pulang Jam Tangan Rp 11 Miliar Milik Sahroni ke Rumah |
![]() |
---|
Ibunda Ungkap Sang Anak Izin Hendak Main Bola Sebelum Viral Bawa Pulang Jam Tangan Mewah Sahroni |
![]() |
---|
Cerita Andriyani, Anak Pulang Main Bola Bawa Jam Rp11,7 M Ahmad Sahroni, Langsung Temui Ketua RT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.