Demo di Jakarta
Psikolog Forensik: Pengemudi Rantis Brimob Alami Ketakutan dan Kekeliruan saat Tabrak Driver Ojol
Affan Kurniawan tewas dilindas rantis Brimob saat demo. Kapolri minta maaf, 7 anggota diperiksa, pakar soroti tekanan psikis.
Editor:
Glery Lazuardi
Affan Kurniawan, driver ojol, tewas terlindas rantis Brimob saat demo di Pejompongan.
Kapolri minta maaf, tujuh anggota Brimob diperiksa oleh Propam.
Pakar psikologi forensik sebut pengemudi rantis alami tekanan dan miskalkulasi.
TRIBUNNEWS.COM - Insiden tewasnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang terlindas kendaraan taktis Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat, memicu sorotan tajam dari berbagai kalangan.
Affan Kurniawan adalah seorang driver ojek online berusia 21 tahun yang tewas dalam insiden tragis saat demonstrasi di Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis malam, 28 Agustus 2025.
Ia dilindas oleh kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri yang tengah membubarkan massa aksi di sekitar Gedung DPR.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menilai pengemudi rantis berada dalam kondisi psikis penuh tekanan dan ketakutan saat insiden terjadi.
Psikologi forensik adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari perilaku, kondisi mental, dan proses kognitif individu dalam konteks hukum dan sistem peradilan.
Ini adalah titik temu antara psikologi dan penegakan hukum, di mana psikolog forensik berperan sebagai ahli dalam membantu mengungkap kebenaran suatu kasus melalui pendekatan ilmiah terhadap aspek kejiwaan para pihak yang terlibat
Berdasarkan keilmuannya, dia menyebut miskalkulasi dalam mengantisipasi pergerakan massa sebagai faktor utama tabrakan, dan mendesak investigasi dilakukan secara objektif dan transparan.
Reza, yang mengklaim sebagai pelanggan setia layanan ojek online, menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tersebut.
Ia menggambarkan suasana batin pengemudi rantis sebagai penuh tekanan dan kecemasan, terutama dalam situasi kerumunan yang tidak terkendali.
"Sebagai pelanggan setia ojek online, jelas ini peristiwa yang sangat menyedihkan. Begitu pula, membayangkan suasana batin pengemudi rantis saat ini, pilu hati saya," ujar Reza dalam keterangannya, Jumat (29/8/2025).
Menurut Reza, berdasarkan berbagai riset, aparat kepolisian pun dapat mengalami kecemasan tinggi dalam kondisi kerumunan yang penuh ketegangan.
Ia menjelaskan, meskipun rantis bergerak dengan kecepatan yang masih bisa pengemudi kendalikan, tabrakan bisa tetap terjadi akibat kompleksitas situasi.
Sumber: Warta Kota
Demo di Jakarta
Polisi Temukan Eko Purnomo, Orang yang Dilaporkan Hilang oleh Kontras: Dia Nelayan di Kalimantan |
---|
Prabowo Tak Akan Bentuk Tim Investigasi Independen Demo Berujung Kerusuhan pada Akhir Agustus |
---|
Haris Azhar Minta Polisi Hentikan Kasus Delpedro Marhaen Cs, Ini Alasannya |
---|
Aktivitas Sosok Bima yang Dilaporkan Hilang oleh KontraS hingga Akhirnya Ditemukan Polisi |
---|
Bima yang Dilaporkan Hilang oleh KontraS Ternyata Pedagang Mainan Barongsai, Ini Penjelasan Polisi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.