Tuduh Porter Curi Uang, Warga Asing Ngamuk dan Lukai Diri di Hotel Kalibata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Seorang warga negara Uni Emirat Arab (UEA) berinisial B mengamuk di sebuah hotel kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, pada Minggu (20/7/2025) pukul 14.30 WIB. Ia menuduh porter hotel mencuri uang dari tasnya, lalu melukai diri sendiri di area lobi. Polisi menyebut kasus ini masih dalam penyelidikan.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, pria asing itu telah diserahkan ke pihak imigrasi untuk penanganan lebih lanjut.

“Sudah diserahkan ke imigrasi,” ujar Murodih kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).

Kronologi Kejadian

Peristiwa bermula saat B tiba di hotel menggunakan layanan taksi online. Setibanya di lokasi, seorang porter membantu membawakan barang-barangnya ke lobi. Namun, sesaat setelah barang diturunkan, B melihat tas miliknya dalam keadaan terbuka dan mengaku uangnya hilang.

“Saudara B melihat tas dalam keadaan terbuka kemudian mengaku bawa uang miliknya telah hilang dan langsung menanyakan pada porter,” jelas Murodih.

Porter yang dituduh membantah telah membuka tas atau mengambil uang. Meski demikian, B tetap marah dan menuduh pihak hotel bertanggung jawab atas kehilangan tersebut. Situasi memanas ketika B mulai melukai dirinya sendiri di depan staf hotel dan tamu lain.

“B mengamuk menyakiti dirinya sendiri, memukul jidatnya dengan batu, badannya disayat menggunakan gunting,” tambah Murodih.

Baca juga: Jasad Wanita ASN di Rembang Ditemukan Dekat Tempat Lelang Ikan, Ada Luka Lebam dan Patah Tulang

Penanganan dan Proses Hukum

Petugas hotel segera berusaha menenangkan B dan menghubungi kepolisian. Tak lama kemudian, aparat datang ke lokasi dan membawa B untuk diperiksa lebih lanjut. Pihak hotel juga melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Imigrasi Jakarta Selatan.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi terkait jumlah uang yang diklaim hilang maupun motif pasti di balik tindakan B. Polisi menyatakan kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.

“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan untuk menentukan langkah hukum selanjutnya,” ujar Murodih.

Kasus ini menjadi perhatian karena melibatkan warga negara asing dan terjadi di ruang publik yang ramai.

Meski belum ada tersangka, insiden ini membuka ruang evaluasi terhadap standar keamanan dan prosedur penanganan konflik di hotel-hotel ibu kota. Terlebih ketika melibatkan tamu asing, transparansi dan respons cepat dari pihak terkait menjadi krusial agar tidak menimbulkan keresahan publik maupun dampak reputasional.